Pada sebuah penelitian oleh Christya Ayu (2018) terkait pengaruh good corporate governance terhadap return saham ditemukan bahwa kepemilikan institusional dan dewan direksi berpengaruh terhadap return saham sedangkan variabel dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap return saham. Namun, penelitian oleh Tri Sapta (2017) ditemukan bahwa kepemilikan institusional dan dewan direksi tidak berpengaruh terhadap return saham.
Tujuan dari penelitian ini untuk melihat pengaruh GCG yang di proxikan pada kepemilikan institusional, dewan komisaris independen dan dewan direksi terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2016-2019. Objek penelitian ini merupakan perusahaan Jakarta Islamic Index dengan data yang diperoleh dari annual report melalui website perusahaan serta harga saham penutupan dapat diakses di website www.yahoo.finance.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik purposive sampling yaitu dengan menggunakan kriteria tertentu dalam pengambilan sampel. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah 13 perusahaan dari 30 populasi perusahaan yang terdaftar di JII tahun 2016, 2017, 2018 dan 2019. Uji analisis data yang dalam penelitian ini menggunakan uji deskriptif, uji asumsi klasik (normalitas, heterokedastisitas, multikoliniearitas dan autokorelasi) , uji regresi linear berganda dan uji hipotesis (koefisien determinasi, uji t dan uji f) dengan menggunakan aplikasi software SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional, dewan direksi tidak berpengaruh terhadap return saham sedangkan untuk variabel dewan komisaris independen menunjukkan pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar dalam JII. Dari ketiga proxy Good Corporate Governance hanya satu yang berpengaruh positif terhadap return saham yaitu dewan komisaris independen, sedangkan untuk dua variabel lainnya tidaklah berpengaruh terhadap return saham.