Religiusitas ini merupakan dimnsi terpenting di dalam diri manusia terutama uamat Islam. Berbagai problematika di lingkungan santri sering terjadi seperti Akhlak yang buruk, penyimpangan-penyimpangan ajaran Agama Islam dan kurangnya pengetahuan terkait agama Islam. Di karenakan kondisi santri tersebut maka dilkasnakannya Bimbingan Agama Islam melaui tadabbur alam untuk meningkatkan Religiusitas santri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkatan sebelum dan sesudah religiusitas santri di pondok pesantren NUN Tanjung Karang Kudus. untuk menggetahui metode agama untuk meningktakan religiusitas santri pondok Pesantren Tanjung Karang kudus. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan dan manganalisis fenomena yang ada. Subjek penelitian terdiri dari tiga santri yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pertama Bimbingan agama Islam melalui tadabbbur alam untuk meningkatakna religiusitas santri di pondok pesantren Nun baiasanya dilakaukan di pagi hari pada waktu 06.00-06.30 WIB. Metode yang digunakan adalah metode tadabbur alam dengan berzikirdan ceramah. Pembimbing juga memberikan kegiatan untuk mendungkung Religiusitas santri seperti membaca Al-Quran, towaf sambil berzikir, tujuan dari kegitan ini pembimbing mengharapkan santri dapat fokus dalam berzikir dan membaca Al quran bukan hanya fokus di lisan tapi hati dan anggota tubuh bergerak sesuai irama zikir.Kondisi religiuitas santri setelah mengikuti kegitan bimbingan melalui tadabbur alam menggalami perubahan prilaku. Hal ini dapat dilihat dari dimnesi pribadatan, seperti awalnya belum mengetahui bacaan-bacan sholat dan sering meninggalkan sholat tetapi setelah mengikuti bimbingan santri menjadi tahu dan mengerjakan sholat tepat waktu, belum bisa membaca Al-Qur’an menjadi bisa baca Al-Quran sesui ajaran Agama. Akhlak, prilaku sering membangkang kepada orang tua tetapi setelah mengikuti bimbingan santri berprilaku sopan dan lebih lembut terhadap orang tua. Keyakinan dapat dilihat dari partisipasi santri dalam mengikuti kegiatan zikir melalui alam dengan penuh pengahayatan, dengan zikir dengan sepenuh hati dapat menumbuhkan dalam diri pribadi rasa bahwa yang mereka kerjakan semata mata hanya mengharap ridha Allah.