Pemuda dan keberlangsungan budaya local : studi pada Rumah Lengger Kabupaten Banyumas

Faizah, Qorina Nurul (2023) Pemuda dan keberlangsungan budaya local : studi pada Rumah Lengger Kabupaten Banyumas. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1906026003_Qorina_Nurul_Faizah] Text (Skripsi_1906026003_Qorina_Nurul_Faizah)
1906026003_QORINA NURUL F_FULL SKRIPSI - Qorina nurul faizah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB)

Abstract

Pemuda merupakan faktor penting dalam menjaga budaya di Negeri ini. Seiring berkembangnya zaman, kebudayaan tradisional sudah jarang kita temukan di Indonesia. Berdirinya Rumah Lengger berupaya agar rumah lengger tidak hanya dijadikan sebagai pusat pengumpulan data saja, akan tetapi juga digunakan untuk melestarikan seni tradisional. Adapun program yang ada di Rumah Lengger adalah kelas tari dan pagelaran. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui program yang dilakukan para pemuda untuk menjaga keberlangsungan budaya lokal dan untuk mengetahui dampak dari program di Rumah Lengger Banyumas.
Landasan teori yang digunakan adalah Teori Modal Sosial yang dimiliki oleh Pierre Bourdieu. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan memahami suatu kejadian tentang apa yang ada di dalam masyarakat dengan cara mendeskripsikan dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan juga menggunakan berbagai metode ilmiah. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat upaya untuk melestarikan lengger. Pertama adalah pengelolaan keterampilan seni tradisional secara individual yang terdiri dari pengetahuan tari dan pengelolaan kelas tari. Kelas tari ini dibagi mencadi dua yaitu kelas tari secara offline dan online. Kedua adalah upaya pemeliharaan budaya lokal secara massa yaitu dengan mengadakan festival budaya mandiri, seperti peken Banyumasan yang diadakan setiap 2 pekan satu kali. Disitulah budaya lengger menunjukan eksistensinya supaya pengunjung tahu bahwa di Banyumas sendiri memiliki budaya lokal yaitu lengger. Upaya yang lain adalah keterlibatan dalam event budaya, misalnya adalah dalam acara festival budaya Dieng, lengger Banyumas ikut mengisi dalam acara tersebut. Adapun dampak yang ditimbulkan dari adanya program tersebut adalah berkembangnya informasi dan pengetahuan budaya dan berdampak pada aspek ekonomi masyarakat.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Pemuda; budaya lokal; lengger
Subjects: 300 Social sciences > 301 Sociology and anthropology
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Politik > 69201 - Sosiologi
Depositing User: Bahrul Ulumi
Date Deposited: 03 Nov 2023 08:41
Last Modified: 03 Nov 2023 08:41
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/22121

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics