Mengasuh merupakan tugas utama orang tua yang dilakukan sejak anak kecil hingga dewasa. Tujuan orang tua dalam mengasuh anak yaitu membentuk mereka menjadi pribadi yang terbaik sesuai versi ideal bagi para orang tua. Namun realitasnya, selama ini orang tua mengasuh anak hanya cenderung terfokus pada perawatan, pembimbingan, dan keterampilan yang mendasar. Padahal di dalamnya juga harus terdapat pendidikan. Bagi orang tua yang menerapkan homeschooling, porsi pengasuhan akan lebih besar karena mereka bertanggung jawab secara penuh dengan pendidikan anaknya. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh yang diterapkan orang tua pada anak homeschooler di komunitas Charlotte Mason Indonesia-Semarang.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan. Sumber data dalam penelitian ini yakni data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini bersumber langsung dari informan penelitian, yaitu orang tua di komunitas Charlotte Mason Indonesia-Semarang. Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini bersumber dari buku, artikel jurnal, serta dokumen-dokumen. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penentuan informan dilakukan menggunakan teknik snowball dengan jumlah informan yaitu tujuh orang. Analisis dilakukan menggunakan teknik analisis Miles dan Huberman dengan mereduksi data, menyajikan data, dan menarik kesimpulan. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan perspektif pola asuh orang tua menurut Elizabeth B. Hurlock untuk menentukan pola asuh yang diterapkan berupa pola asuh otoriter, permisif, atau demokratis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pandangan orang tua di komunitas Charlotte Mason Indonesia-Semarang, yaitu 1) Relasi orang tua dan anak memiliki kedudukan setara, 2) Ketaatan anak harus didasarkan sukarela, 3) Hukuman sebagai konsekuensi yang telah dikomunikasikan, 4) Penghargaan harus diberikan sewajarnya pada anak, 5) Pendidikan merupakan tanggung jawab orang tua, dan 6) Magnanimity sebagai harapan orang tua pada anak. Faktor-faktor yang sangat mempengaruhi pandangan orang tua di komunitas Charlotte Mason Indonesia-Semarang yaitu persamaan pola asuh orang tua, pendidikan orang tua, agama dan keyakinan. Sedangkan faktor-faktor yang memberikan pengaruh namun tidak cukup kuat, yaitu kepribadian orang tua, pengaruh lingkungan, dan kondisi sosial ekonomi. Pola asuh yang diterapkan orang tua di komunitas Charlotte Mason Indonesia-Semarang yaitu pola asuh demokratis, dengan ciri-ciri, yaitu di antaranya: 1) Peraturan yang diterapkan oleh mereka merupakan peraturan yang rasional dan berdasar pada prinsip kehidupan sehari-hari, 2) Hukuman yang diterapkan hanya berupa hukuman ringan tanpa hukuman fisik, 3) Penghargaan yang diterapkan mereka hanya berupa pujian ringan tanpa pemberian hadiah secara khusus, dan 4) Konsistensi yang mereka terapkan didasarkan pada prinsip keluarga. Pola asuh diterapkan orang tua di komunitas ini dilatarbelakangi oleh prinsip pengasuhan Charlotte Mason yang mengusung konsep principle-centered parenting, yaitu relasi orang tua dan anak yang berpusat pada prinsip.