Ketentuan nusyuz dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) Pasal 84 : ditinjau dari al-Qur’an dan perspektif kesetaraan gender

Bastomi, Noaf Yazidul (2020) Ketentuan nusyuz dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) Pasal 84 : ditinjau dari al-Qur’an dan perspektif kesetaraan gender. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Skripsi_1602016075_Noaf_Yazidul_Bastomi] Text (Skripsi_1602016075_Noaf_Yazidul_Bastomi)
Skripsi_1602016075_Noaf_Yazidul_Bastomi.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (2MB)

Abstract

Al-Qur’an memakai istilah nusyuz dengan disandarkan kepada dua pihak yaitu isteri atau suami, surat al-Nisa ayat 34 menerangkan bagaimana nusyuz isteri, kemudian surat al-Nisa ayat 128 menerangkan bagaimana suami dapat berbuat nusyuz. Nusyuzbisa terjadi disebabkan oleh berbagai alasan, mulai dari rasa ketidakpuasan salah satu pihak atas perlakuan pasangannya, hak-haknya yang tidak terpenuhi, atau adanya tuntutan yang berlebihan dari satu pihak terhadap pihak yang lain.Dalam konsep fiqh Indonesia, kita mengenal KHI sebagai pedoman pelaksanaan hukum di Indonesia. Sesuatu yang berasal dari pemikiran manusia memang masih banyak kurangnya, seperti halnya KHI yang tidak luput menyimpan problem dalam relasi laki-laki dan perempuan. Sebuah problematika gender antara laki-laki dan perempuan seperti pada pasal 84 menurut para perspektif gender terlihat berat sebelah dan cenderung mengunggulkan golongan laki-laki daripada perempuan. KHI yang merupakan pedoman hukum bagi para keluarga muslim akan lebih baik jika mencantumkan pasal-pasal yang tidak bias gender seperti pada pasal 84 yang hanya menerangkan nusyuz isteri saja. Berangkat dari hal tersebut penulis menemukan beberapa hal yang akan diteliti yaitu bagaimana konsep nusyuz dalam KHI ditinjau dari al-Qur’an dan perspektif kesetaraan gender.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, penulis berusaha memahami ketentuan nusyuz dalam KHI pasal 84 kemudian dianalisis bagaimana jika nusyuz ditinjau dari al-Qur’an dan perspektif kesetaraan gender. Penulis menggunakan library research (penelitian pustaka), penelitian yang akan penulis lakukan berdasarkan pada data-data kepustakan yang berkaitan dengan pokok-pokok persoalan yang dibahas. Jenis penelitian kualitatif sehingga data-datanya dinyatakan dalam kedaan sebagaimana aslinya, dengan tidak dirubah dalam bentuk symbol, bilangan atau yang lainnya.
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini yaitu bahwa konsep nusyuz dalam KHI ialah istri dianggap nusyuz jika ia tidak mau melaksanakan kewajibannya sebagai seorang istri, kecuali dengan alasan yang sah. Secara eksplisit KHI tidak menyebutkan adanya istilah nusyuz. KHI hanya menyandarkan istilah sebagai bentuk pelanggaran kewajiban dari seorang istri terhadap suaminya. Menurut perspektif gender konsep nusyuz yang hanya ditujukan pada istri belum memenuhi prinsip-prinsip keadilan gender. Hal ini akan semakin memperkuat pandangan masyarakat bahwa nusyuz hanya bisa datang dari istri, sementara suami tidak. Pandangan seperti ini dipengaruhi oleh kuatnya budaya patriarki. Dalam hal ini perlu diadakan kajian ulang terhadap KHI yang menjadi pedoman penerapan hukum keluarga di Indonesia.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Nusyuz; Kompilasi Hukum Islam (KHI); Kesetaraan gender
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 20 Feb 2024 07:35
Last Modified: 20 Feb 2024 07:35
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/22438

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics