Latar belakang: Dismenore adalah suatu keadaan medis berupa rasa nyeri pada perut atau panggul sewaktu masa haid yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Kejadian dismenore ini umumnya dialami remaja yang berusia di bawah 20 tahun, sebab puncak kejadian dismenore terjadi pada akhir masa remaja dan di awal dewasa muda yaitu usia 15-25 tahun. Prevalensi dismenore di Indonesia sebesar 55% di golongan usia produktif golongan usia produktif dengan 15% diantaranya mengaku terjadi keterbatasan aktivitas karena mengalami dismenore. Sedangkan angka prevalensi dismenore di Jawa Tengah mencapai 56%.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis hubungan keanekaragaman konsumsi pangan, usia menarche dan status gizi dengan kejadian dismenore pada remaja putri di MA Al-Musyaffa’ Semarang.
Metode: Penelitian ini menggunakan penelitian survei analitik dengan desain cross sectional. Sampel sebanyak 37 orang dengan usia 15-18 tahun. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan uji chi square.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan Sebagian besar sampel mempunyai tingkat keanekaragaman konsumsi pangan sedang (73%), mengalami usia menarche normal (59,5%), mempunyai status gizi baik (45,9%) dan mengalami kejadian dismenore sedang (45,9%). Hasil uji Fisher Exact Test menunjukkan tidak terdapat hubungan antara keanekaragaman konsumsi pangan dengan kejadian dismenore (p=1,00). Tidak terdapat hubungan antara usia menarche dengan kejadian dismenore (p=0,131). Terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian dismenore (p=0,036).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara keanekaragaman konsumsi pangan dengan kejadian dismenore, tidak terdapat hubungan antara usia menarche dengan kejadian dismenore dan terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian dismenore.