Skripsi ini membahas metode pendidikan ibadah anak dalam perspektif psikologi perkembangan anak (studi petunjuk hadis Murū Aulādakum). Kajian penelitian ini dilatarbelakangi oleh spirit untuk menemukan metode pendidikan ibadah salat yang tepat sesuai psikologi perkembangannya dengan mengacu pada hadis nabi. Dengan telah menemukannya nanti, orang tua atau pendidik dapat mengimplementasikannya kepada anak, sehingga ia dapat menjadi pribadi yang religius dalam beribadah salat.
Kajian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana metode pendidikan ibadah anak menurut hadis Murū Aulādakum? (2) Bagaimana metode pendidikan anak menurut hadis Murū Aulādakum dalam perspektif psikologi? Permasalahan tersebut dikaji dengan menggunakan metode kepustakaan (library research) dengan mengumpulkan data dari sumbernya yaitu kitab hadis dan syarahnya, serta buku-buku tentang Metode Pendidikan, Ibadah Salat, dan Psikologi Perkembangan Anak. Dari pengumpulan data tersebut, kemudian dilakukan suatu analisis. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif, yaitu suatu teknik analisis yang pada dasarnya digunakan untuk menguraikan penjelasan dengan menggunakan pemikiran logis dan sistematis, tentunya dengan dipadukan dengan ilmu ilmu lainnya.
Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa (1) metode pendidikan ibadah dalam hadis Murū Aulādakum dapat digunakan oleh orang tua atau pendidik sebagai pedoman dalam mendidik anak kaitannya dengan ibadah salat. Metode pendidikan yang digunakan dalam hadis ini memiliki suatu aturan baku. Aturannya dengan melihat psikologi perkembangan anak. Apabila ia berusia antara 0-7 tahun, maka metode pendidikan yang harus dipakai oleh orang tua atau pendidik adalah dengan cara pendekatan halus. Kemudian apabila ia berusia antara 7-10 tahun, maka metode pendidikan yang harus dipakai oleh orang tua atau pendidik adalah dengan cara pendekatan halus dan tegas. Terakhir, apabila ia berusia antara 10 ke atas, maka metode pendidikan yang harus dipakai oleh orang tua atau pendidik adalah dengan cara pendekatan tegas. (2) Metode pendidikan ibadah anak dalam perspektif psikologi perkembangan anak meliputi tiga hal. Pertama, metode pendidikan ibadah anak dengan cara pendekatan halus umur 0-7 tahun. Dalam umur ini, metode yang dapat dipakai sesuai psikologi perkembangannya adalah metode keteladanan, pembiasaan, dan kedisiplinan. Kedua, metode pendi¬dik¬an ibadah anak dengan cara pendekatan halus dan tegas umur 7-10 tahun. Dalam umur ini, metode yang dapat dipakai sesuai psikologi perkem¬bangannya adalah metode nasehat, ganjaran dan hukuman. Ketiga, metode pendidikan ibadah anak dengan cara pendekatan tegas umur 10 tahun ke atas. Dalam umur ini, metode yang dapat dipakai sesuai psikologi perkembangannya adalah metode hukuman secara tegas. Dengan mengetahui hal tersebut, orang tua akan mendidik anaknya secara benar. Sehingga, anak nantinya memiliki pribadi yang religius utamanya dalam beribadah salat.