Penyesuaian diri adalah suatu proses yang bertujuan untuk bisa mengubah tingkah laku atau kebiasaan yang baru untuk mendapatkan sebuah hubungan yang lebih serasi antar diri sendiri dan lingkungan. Tidak semua individu dapat menyesuaian diri dengan cepat ketika mereka tinggal di lingkungan yang baru dan mereka butuh proses dalam beradaptasi dengan segala hal-hal yang baru, norma-norma yang berlaku di lingkungan baru mereka tinggali, dan hal ini yang mempengaruhi mereka dalam menjalankan kehidupan sehari-sehari. Hal tersebut juga yang dialami oleh mereka terutama santri baru, pastinya mereka butuh proses penyesuaian diri di dalam pesantren harus bisa menyesuaian dengan kondisi dan keadaan di pesantren, adanya dakwah fi’ah qalilah melalui bimbingan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian diri bagi mereka yaitu santri baru yang ada di pesantren Al-Muayyad Surakarta kesulitan dalam adapatasi akan mengalami kendala dalam melakukan aktivitas atau kegiatan yang ada di dalam pesantren.
Penilitian ini bertujuan untuk: 1) untuk mendeskripsikan dakwah fi’ah qalilah melalui bimbingan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian diri santri baru di ponpes Al-Muayyad Surakarta. 2) untuk mendeskripsikan melalui bimbingan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian diri santri baru di ponpes Al-Muayyad Surakarta. Penyesuaian diri berkaitan dengan pemahaman akan diri sendiri, kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain, strategi pemecahan masalah dan konflik, dan kemampuan interpersonal lainnya. Mengenai penyesuaian diri biasanya hal ini berkaitan dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di masyarakat, sejauh mana pikiran, perasaan, dan perilaku kita memberikan keuntungan bagi santri baru baik lahir maupun batin, tidak hanya bagi diri kita sendiri namun juga orang lain dan lingkungan dimana kita tinggal. Salah satu sarana bagi santri baru untuk membantu mengembangkan penyesuaian diri adalah dakwah fi’ah qalilah melalui bimbingan kelompok merupakan upaya pemberian pemahaman terhadap penyesuaian diri yang merupakan rangkaian dari usaha untuk bisa beradaptasi dengan baik.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptis. Informan dalam penelitian ini, adalah santri baru pengurus atau pembimbing di ponpes Al-Muayyad Surakarta. Selain itu, teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data menggunakan Miles dan Huberman, melalui tiga tahap dalam analisis data kualitatif yaitu 1) reduksi data (reduction), penyajian data (data display), kesimpulan (data conclusion).
Hasil penelitian adalah: pertama, dakwah fi’ah qalilah di ponpes Al-Muayyad Surakarta memberikan materi ke-Islaman disampaikan secara langsung dengan metode ceramah, dan tanya jawab, memberikan memotivasi santri baru agar mereka lebih semangat dalam menuntut ilmu di pondok pesantren, dan memberikan materi Ilmu agama seperti mengaji bersama, belajar tata cara sholat yang benar, pembacaan sholawat agar tenang dalam menyelesaikan masalah. Kedua. Bimbingan kelompok dalam membantu mengembangkan penyesuaian diri santri baru di ponpes Al-Muayyad Surakarta adalah melalui pemberian pemahaman, pengembangan, perbaikan, sehingga mampu memunculkan sikap saling interaksi sosial dengan lingkungannya dengan baik, mampu bersikap menerima diri sendiri dan keadaan orang lain sebagaimana adanya, mampu menerima dan melaksanakan tanggung yang dipercayakan, serta mampu mengendalikan atau mengkontrol emosi. Dengan hasil pemberian seperti itu sehingga santri baru mampu berdaptasi dengan baik di lingkungan baru, pada hakekatnya melalui bimbingan kelompok sendiri merupakan metode untuk mengembangkan penyesuaian diri bagi santri baru.