Madzhab Tafsir Perspektif Post-Strukturalisme (Studi Kritis atas Logosentrisme Nalar Al-Qur’an Menurut Dekonstruksi Jacques Derrida)

Islamy, Izzam Izzul (2012) Madzhab Tafsir Perspektif Post-Strukturalisme (Studi Kritis atas Logosentrisme Nalar Al-Qur’an Menurut Dekonstruksi Jacques Derrida). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of 074211004_Coverdll.pdf]
Preview
Text
074211004_Coverdll.pdf - Accepted Version

Download (397kB) | Preview
[thumbnail of 074211004_Bab1.pdf]
Preview
Text
074211004_Bab1.pdf - Accepted Version

Download (153kB) | Preview
[thumbnail of 074211004_Bab2.pdf]
Preview
Text
074211004_Bab2.pdf - Accepted Version

Download (253kB) | Preview
[thumbnail of 074211004_Bab3.pdf]
Preview
Text
074211004_Bab3.pdf - Accepted Version

Download (332kB) | Preview
[thumbnail of 074211004_Bab4.pdf]
Preview
Text
074211004_Bab4.pdf - Accepted Version

Download (165kB) | Preview
[thumbnail of 074211004_Bab5.pdf]
Preview
Text
074211004_Bab5.pdf - Accepted Version

Download (32kB) | Preview
[thumbnail of 074211004_Bibliografi.pdf]
Preview
Text
074211004_Bibliografi.pdf - Bibliography

Download (30kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini digunakan untuk membedah logosentrisme nalar al-Qur’an yang secara tradisi diwariskan turun-temurun (bi al-riwayah). Makna yang disampaikan Nabi, sahabat, tabi’in dan ulama menjadi sandaran (refrent), dan dianggap sebagai kebenaran akhir yang tidak boleh dikritik. Atas dasar ini terjadilah Unifikasi tafsir (monophonic exegesis) sebagai upaya melestarikan maksud Tuhan yang telah diinterpretasikan oleh Nabi.
Setelah nabi wafat, otoritas tafsir diampu oleh para sahabat sebagai orang yang dianggap paling mengetahui maksud Nabi. Namun di kalangan sahabat mulai terjadi hierarki pemahaman terhadap al-Qur’an, yang menjadi rujukan utamanya yakni Khulafaur Rasidin, diikuti Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud dan seterusnya. Dan pada akhirnya di kalangan tabi’inmulai adanya klasifikasi madzhab tafsir. Klasifikasi ini terjadi karena ruang (pengajaran) tafsir yang berbeda, misalkan Ibnu Abbas yang mengamalkan tafsir di Makkah—kemudian disebut Madzhab Makkah. Pengikutnya seperti Ikrimah, Mujahid, ‘Atha’ Ibn Abu Riyah dan lainnya. Klasifikasi ini juga dipengaruhi karena struktur nalar yang dibangun masyarakat Arab bersifat kesukuan (tribal).
Praktik pengamalan tafsir dalam kategori madzhab inilah pada perkembangan selanjutnya sampai ranah politis-religius dan menjadikan tafsir sebagai dalih pembenaran atas doktrin madzhabnya. Mu’tazilah merupakan contoh representatifdari madzhab ini.
Menilik iklim pemikiran keagamaan dewasa ini, nalar sebagian masyarakat muslim masih berjalan dengan pola yang sama—menganggap al-Qur’an sudah selesai ditafsirkan oleh para ulama terdahulu. Mulai dari kebudayaan, sistem pemerintahan, dari segi ekonomi, sosial, politik dan lainnya harus sesuai dengan kultur Arab. Sehingga generasi selanjutnya harus menyesuaikan apa yang sudah dipikirkan. Asumsi inilah yang melatar belakangi logosentrisme pemikiran Islam di setiap aspek.
Model Nalar semacam inilah yang menjadikan nalar Qur’an bersifat dogmatis, Qothi’, menutup diri dari keilmuan interdisipliner dan berulang kali gagal meretas problematika zaman. Atas dasar ini pulalah pembendaharaan model tafsir al-Qur’an mengalami stagnasi serta miskin metodologi. Dengan begitu, nalar al-Qur’an mudah dimonopoli madzhab tertentu yang sarat kepentingan. Kristalisasi nalar tak mampu mendialogkan al-Qur’an dengan realitas. Oleh karenanya dibutuhkan dekonstruksi Jacques Derrida untuk membongkar wacana logosentrisme nalar al-Qur’an. Sebab logosentrisme mengisyaratkan kebenaran absolut. Derrida berasumsi makna hanya bisa diperoleh dari interektualitas tanda.Derrida mengajak untuk melampaui strukturalisme (post-strukturalisme) sebagai kritik terhadap dominasi subyek, historisisme, makna dan filsafat.
Dekonstruksi nalar Qur’an ini dilakukan untuk melihat dan membedakan aspek Islam yang universal dan aspek Islam yang bersifat lokal dan temporal, sehingga tidak menyempitkan nalar untuk memproyeksikan al-Qur’an sebagai petunjuk yang berlaku di sepanjang zaman.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Madzhab Tafsir; Logosentrisme; Post-Strukturalisme
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1226 Interpretation and Criticism
Divisions: Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Nur yadi
Date Deposited: 27 Nov 2013 06:09
Last Modified: 27 Nov 2013 06:09
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/271

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics