Manajemen pembelajaran ekstra kurikuler pendidikan agama Islam merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah lembaga pendidikan, khususnya pendidikan lembaga formal, hal ini dilatar belakangi oleh kurang seimbangnya jam pelajaran pendidikan agama islam disekolah formal. Sekolah formal pada umumnya hanya mengajarkan teori-teori tentang ilmu pendidikan islam saja. Hal ini berbeda dengan M.Ts N 1 Semarang yang dimana para peserta didik dapat menyalurkan bakat dan dapat memperdalam pengetahuan agama khususnya secara praktik dalam kegiatan yang dihimpun dalam wadah kegiatan ekstra kurikuler pendidikan agama Islam. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) bagaimana perencanaan pembelajaran ekstra kurikuler pendidikan agama Islam yang meliputi tiga kegiatan, yaitu ekstra kurikuler BTQ, Tilawah wa tahsin Al Qur’an, dan Kaligrafi. (2) bagaimana pelaksanaan pembelajaran ekstra kurikuler pendidikan agama Islam yang meliputi tiga kegiatan, yaitu ekstra kurikuler BTQ, Tilawah wa tahsin Al Qur’an, dan kaligrafi. (3) bagaimana evaluasi pembelajaran ekstra kurikuler pendidikan agama Islam yang meliputi tiga kegiatan, yaitu ekstra kurikuler BTQ, Tilawah wa tahsin Al Qur’an, dan kaligrafi. Penelitian ini merupakan bagian dari jenis penelitian yang mengguanakan pendekatan kualitatif. Data yang dibutuhkan dalam penelitia ini diperoleh melalui metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertama, perencanaan pembelajaran ekstra kurikuler pendidikan agama Islam yang meliputi tiga kegiatan, yaitu ekstra kurikuler BTQ, Tilawah dan tahsin Al Qur’an, Kaligrafi cukup baik namun masih tersusun sederhana belum sistematis. Hal ini dapat dilihat dengan adanya upaya untuk mewujudkan tujuan pembelajaran ekstra kurikuler pendidikan agam Islam yang mencakup pengembangan SDM, Pembina, dan kualitas peserta didik. Kedua, pelaksanaan pembelajaran ekstra kurikuler pendidikan agama Islam yang meliputi tiga kegiatan, yaitu ekstra kurikuler BTQ, tilawah dan tahsin Al Qur’an, kaligrafi cukup baik dan berjalan sesuai yang direncanakan. Ketiga, evaluasi yang dilaksanakan oleh kegiatan pembelajaran ekstra kurikuler sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas internal sekolah (terkait dengan kualitas Pembina dan pesrta didik).
Berdasarkan pada hasil di atas, maka hasil penelitian manajemen pembelajaran ekstra kurikuler pendidikan agama islam yang diterapkan oleh M.Ts. N. 1 Semarang perlu adanya penataan kembali agar kegiatan ekstra kurikuler PAI dapat berjalan lebih baik dan tersusun secara sistematis dan terdokumentasi sesuai dengan kaidah ilmu manajemen, karena manajemen pembelajaran yang sistematis tidak hanya berlaku diproses pembelajaran kurikulum tetapi juga di pembelajaran kurikuler