Bai’ Al-Wafa’ dan Relevansinya dalam Muamalah Modern (Analisis Pendapat Ibnu Abidin dalam Kitab Raddul Muhtar)

Sholikah, Sholikah (2012) Bai’ Al-Wafa’ dan Relevansinya dalam Muamalah Modern (Analisis Pendapat Ibnu Abidin dalam Kitab Raddul Muhtar). Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.

[thumbnail of 072311013_Coverdll.pdf]
Preview
Text
072311013_Coverdll.pdf - Cover Image

Download (788kB) | Preview
[thumbnail of 072311013_Bab1.pdf]
Preview
Text
072311013_Bab1.pdf - Accepted Version

Download (57kB) | Preview
[thumbnail of 072311013_Bab2.pdf]
Preview
Text
072311013_Bab2.pdf - Accepted Version

Download (108kB) | Preview
[thumbnail of 072311013_Bab3.pdf]
Preview
Text
072311013_Bab3.pdf - Accepted Version

Download (104kB) | Preview
[thumbnail of 072311013_Bab4.pdf]
Preview
Text
072311013_Bab4.pdf - Accepted Version

Download (74kB) | Preview
[thumbnail of 072311013_Bab5.pdf]
Preview
Text
072311013_Bab5.pdf - Accepted Version

Download (17kB) | Preview
[thumbnail of 072311013_Bibliografi.pdf]
Preview
Text
072311013_Bibliografi.pdf - Bibliography

Download (13kB) | Preview

Abstract

Bai’ al-wafa’ adalah jual beli yang dibarengi dengan syarat, bahwa barang yang dijual dapat dibeli kembali oleh penjual, apabila tenggang waktu yang ditentukan telah tiba. Para ulama fiqh berbeda pendapat mengenai jual beli ini. Mereka mengatakan jual ini tidak diperbolehkan, karena jual beli ini menyerupai bentuk akad rahn. Dilihat dari sisi bahwa harta yang menjadi jaminan harus kembali lagi kepada pemilik harta. Ibnu Tamiyah mengatakan, jual beli yang dipraktekan oleh sebagian masyarakat tampak seperti jual beli amanah, apabila uang dikembalikan maka barang dikembalikan. Maka jual beli ini adalah jual beli bathil, baik dengan persyaratan yang disebutkan dalam waktu akad maupun melalui kesepakatan sebelum akad.
Ibnu Abidin mengemukakan pendapat yang berbeda dalam kitabnya “Raddul Muhtar”. Menurut beliau, hukum bai’ al-wafa’ diperbolehkan dengan alasan menghindarkan masyarakat dari perbuatan riba.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penulis sependapat dengan pendapat yang dikemukakan oleh Ibnu Abidin, karena jalan pikiran beliau dalam memberikan justifikasi terhadap jual beli didasarkan kepada istihsan urfi (menjustifikasi suatu permasalah yang telah berlaku umum dan berjalan dengan baik di tengah-tengah masyarakat). Bahkan akad ini dipandang sebagai suatu yang baik, dan tidak mengandung mudlarat. Sehingga ia dianggap sah.
Bai’ al-wafa’ dalam perbankan Islam modern mirip rahn. Tetapi menurut penulis bai’ al-wafa’ sendiri masih relevan di terapkan di muamalah modern yang sampai saat ini masih bisa kita jumpai di masyarakat. Perkembangannya dapat kita lihat di lembaga perbankan, yang saat ini disebut sebgai produk rahn. Karena sebenarnya, akad bai’ al-wafa’ sendiri adalah bentuk dari perkembangan akad rahn, jadi sebagai penerapan di dalam muamalah modern akad bai’ al-wafa’ masih menginduk pada akad rahn.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Bai’ Al-Wafa’; Muamalah Modern; Ibnu Abidin; Kitab Raddul Muhtar
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.273 Islam and economics
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.54 Zakat (Wakaf, Hibah, Infak, Sedekah, dll.)
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74234 - Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
Depositing User: Muhammad Qomarudin
Date Deposited: 04 Dec 2013 02:42
Last Modified: 04 Dec 2013 02:42
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/430

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics