Skripsi ini membahas tentang pembentukan kepribadian muslim melalui kegiatan kepramukaan di MA NU Demak tahun 2011. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana konsep kepribadian muslim? (2). Bagaimanakah pembentukan kepribadian muslim siswa MA NU Demak tahun 2011 melalui kegiatan kepramukaan? Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di MA NU Demak.
Permasalahan tersebut dibahas menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan hasil akhir berupa uraian deskriptif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data memakai teknik observasi, dokumentasi, dan wawancara (interview) dengan beberapa pihak Sekolah yang diantaranya Kepala Sekolah, Pembina Pramuka dan beberapa murid atau siswa MA NU Demak tahun 2011 yang mengikuti kegiatan Kepramukaan sebagai sampel penelitian. Setelah itu penulis menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan atau mengadakan pengamatan dan pencatatan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap fenomena yang diselidiki. Kajian ini menunjukkan bahwa kepribadian muslim adalah kepribadian yang khas, pola pikir dan pola jiwanya terdiri dari satu jenis, dan keduanya bersandar pada satu standar yaitu aqidah Islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan Al Hadits. Kepribadian seorang muslim terbentuk dari berbagai faktor, diantaranya dari lingkungan keluarga dan masyarakat di sekitarnya.
Untuk membentuk kepribadian muslim yaitu dengan memberikan pemikiran-pemikiran yang dibutuhkan untuk membentuk pola pikir kemudian pola jiwanya. Ada dua hal utama yang harus diperhatikan dan merupakan keharusan untuk membentuk kepribadian muslim, yaitu : (1) Aqidah Islam yaitu beriman dengan segala tuntunan-tuntunan yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Al hadits. (2) Saqafah Islam (Peradaban Islam)
Kegiatan kepramukaan dapat menjadi salah satu cara mendidik dan mengarahkan anak menjadi seseorang yang berkepribadian seorang muslim. Adapun beberapa kajian dalam kegiatan kepramukaan yang sesuai dengan ciri kepribadian muslim diantaranya mengatur hubungan antara manusia dengan Allah (Hablum Minallah), Hubungan dengan diri sendiri, Hubungan dengan alam dan lingkungan (Hablum Minal Alam), hubungan manusia dengan manusia (hablumminannas) agar terwujud kehidupan yang selaras dan harmonis.