Analisis fatwa MUI nomor 03/Munas/VIII/2010 tentang perubahan dan penyempurnaan jenis kelamin dan kaitannya dengan implikasi hukumnya

Maulidina, Nurul Wafa (2015) Analisis fatwa MUI nomor 03/Munas/VIII/2010 tentang perubahan dan penyempurnaan jenis kelamin dan kaitannya dengan implikasi hukumnya. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.

[thumbnail of 112111092.pdf]
Preview
Text
112111092.pdf - Accepted Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Pada dasarnya Allah menciptakan manusia terdiri dari dua jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Namun dalam kenyataannya, ada masalah kebingungan jenis kelamin atau yang lazim disebut gejala transseksual ataupun transgender yaitu suatu gejala ketidakpuasan seseorang dengan alat kelamin yang dimilikinya karena merasa tidak ada kecocokan antara bentuk fisik dan kelamin dengan kejiwaan. Dan juga masalah hermaphrodite yaitu sesorang yang memiliki kelamin ganda.
Seiring dengan kemajuan teknologi kedokteran, memungkinkan para penderita transeksual dan hermafrodit untuk melakukan operasi kelamin. Maka hal ini menjadi menarik untuk dikaji karena operasi kelamin tidak terlepas dari permasalahan. Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah Analisis Fatwa MUI Nomor 03 Tahun 2010 Tentang Perubahan dan Penyempurnaan Alat Kelamin Kaitannya dengan Implikasi Hukumnya.
Untuk menjawab permasalahan di atas, penulis menggunakan metode Library Research (penelitian pustaka) yaitu serangkaian kegiatan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian. Jadi penulis melakukan penelitian berkaitan dengan pokok permasalahan dengan sumber data primer yaitu Fatwa MUI Nomor 03 Tahun 2010 Tentang Perubahan dan Penyempurnaan Alat Kelamin.
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa dalam dunia kedokteran dikenal 3 bentuk operasi kelamin yaitu : operasi penggantian jenis kelamin, operasi perbaikan/penyempurnaan jenis kelamin, dan operasi pembuangan salah satu dari kelamin ganda.
Menurut fatwa MUI, operasi penggantian kelamin hukumnya haram, karena operasi ini termasuk merubah ciptaan Allah. Dasar hukum yang digunakan yaitu Al-Qur’an, Hadits, Istishab, dan kaidah-
kaidah fiqhiyyah. Sedangkan operasi perbaikan/penyempurnaan kelamin hukumnya mubah, karena untuk mempertegas dan memperjelas alat kelamin yang sudah ada tetapi kurang sempurna dengan mengoperasi organ kelamin luar agar sesuai dengan organ kelamin dalam. Dasar hukum yang digunakan yaitu Al-Qur’an, Maslahah Mursalah dan kaidah-kaidah fiqhiyyah. Dengan begitu, operasi ganti kelamin tidak berimplikasi apapun terhadap pelakunya, dan operasi penyempurnaan kelamin dapat berimplikasi hukum syar’i terhadap pelakunya. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan bagi penelitian lanjutan, dan mampu memperkaya wacana intelektual bagi pribadi muslim dan masyarakat luas tentang hukum dari operasi kelamin.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Additional Information: Pembimbing: Drs. H. Slamet Hambali, MSI.; Yunita Dewi Septiana, S. Ag., MA.
Uncontrolled Keywords: Fatwa MUI; Ganti kelamin; Transseksual; Hermaphrodite
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.272 Islam and politics, fundamentalism
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Nur Rohmah
Date Deposited: 06 Jun 2016 08:43
Last Modified: 06 Jun 2016 08:43
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/5589

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics