Pemikiran Syaichul Islam Syamsuddin Muhammad bin Abi Abbas Ahmad bin Hamzah bin Syihabuddin al Ramli al Manufi al Mishri al Anshori atau lebih dikenal dengan sebutan Imam al-Ramli menjelaskan bahwa tetapnya bulan Ramadhan menggunakan persaksian seseorang meskipun secara hisab falaki hilal tidak memungkinkan dapat dilihat, isbat hakim tidak bisa dibatalkan oleh peristiwa alamiah, seperti tidak tampaknya bulan setelah 3 hari isbat dan syara’ tidak memerlukan hisab sama sekali.
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui latar belakang pemikiran Imam al-Ramli tentang ketetapan syahadah dalam rukyatul hilal dalam kitab Nihayat al-Muhtaj ila Syarah al-Minhaj ? dan bagaimana pemikiran Imam al-Ramli tentang ketetapan syahadah dalam rukyatul hilal dalam perspektif astronomi ?
Dengan menggunakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif (descriptive research). Penelitian ini tergolong dalam metode penelitian kepustakaan (library research). Sumber utama dalam penelitian ini berupa dokumen seperti kitab-kitab fiqh dan falak serta buku-buku astronomi modern. Selain sumber utama tersebut, penelitian ini juga diperkuat dengan data-data lain yang mendukung berupa data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini sumber pustaka yang akan dikaji adalah Kitab karya Imam al-Ramli yang berjudul Nihayat al-Muhtaj ila Syarah al-Minhaj. Data mentah yang penulis kumpulkan melalui berbagai sumber data yang telah tersebut di atas dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif.
Hasil penelitian ini menunjukkan dua hal. Pertama, yang melatar belakangi dari pemikiran al Ramli tentang ketetapan syahadah dalam rukyatul hilal adalah pada aspek ibadah dan hukum, Syahadah rukyat hilal yang dimaksud pada konteks ibadah adalah syahadah rukyat hilal untuk menentukan pelaksanaan ibadah puasa dan keabsahannya. Selain dalam ibadah, syahadah rukyat hilal mengandung hukum yang bersifat muamalah, terutama dalam hal menentukan keputusan yang menyakinkan mengenai suatu perintah yang telah ditentukan kapan waktu dimulai dan berakhirnya puasa Ramadhan. Kajian tentang syahadah rukyat hilal terkait dengan keyakinan seseorang, baik syahid (perukyat) ataupun orang yang menyakini hasil rukyat hilalnya. Kedua, dalam prespektif astronomi Imam al-Ramli tidak menggunakan pertimbangan ilmu astronomi sama sekali, jadi murni menggunakan rukyah dan syahadah. Tidak menggunakan kriteria apapun dan murni menggunakan penglihatan.