Analisis kritis terhadap hadis pernikahan dini antara ‘Aisyah r.a dengan Nabi Muhammad saw (perspektif sejarah sosial budaya)

Zahroh, Fatimatuz (2015) Analisis kritis terhadap hadis pernikahan dini antara ‘Aisyah r.a dengan Nabi Muhammad saw (perspektif sejarah sosial budaya). Masters thesis, UIN Walisongo.

[thumbnail of 125112075_awal.pdf]
Preview
Text
125112075_awal.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (215kB) | Preview
[thumbnail of 125112075_bab1.pdf]
Preview
Text
125112075_bab1.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (135kB) | Preview
[thumbnail of 125112075_bab2.pdf]
Preview
Text
125112075_bab2.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (227kB) | Preview
[thumbnail of 125112075_bab3.pdf] Text
125112075_bab3.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (252kB)
[thumbnail of 125112075_bab4.pdf] Text
125112075_bab4.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (213kB)
[thumbnail of 125112075_bab5.pdf]
Preview
Text
125112075_bab5.pdf - Submitted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (37kB) | Preview
[thumbnail of 125112075_bibliografi.pdf]
Preview
Text
125112075_bibliografi.pdf - Bibliography
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (62kB) | Preview

Abstract

Pernikahan merupakan hasrat naluri yang ada pada setiap insan, namun jika pernikahan tidak dilakukan sewajarnya maka akan menjadi problem baik bagi pribadi maupun keluarga. Seperti halnya pernikahan muda, jika seseorang menikah belum cukup umur artinya belum matang secara fisik dan psikologis maka akan selalu muncul permasalahan. Sayangnya masyarakat kita yang majmuk sudah terbiasa dengan praktek pernikahan muda seperti ini, mereka berdalih mengikuti sunnah Nabi. Kaitannya dengan Sunnah nabi, terdapat hadis tentang usia menikah ‘Asiyah r.a saat dia masih belia. Para ulama’ berbeda sikap dalam memahami hadis tersebut, ada yang menerima riwayat ini ada juga yang menolak, yang menerima seperti Aisyah bint Syathi yang menolak seperti Khandhalvi seorang tokoh hadis dari India, dia meragukan keabsahan hadis tersebut dengan memaparkan sederet argument dan mengatakan bahwa ‘Asiyah r.a menikah pada usianya yang sudah dewasa.
Oleh karena begitu pentingnya hadis tersebut sebagai sumber rujukan maka penulis akan mengkaji masalah ini dengan beberapa rumusan masalah (1). Pada usia berapakah ‘Asiyah r.a menikah dengan Nabi Muhammad Saw? (2). Bagaimanakah status hadis usia ‘Aisyah r.a menikah dengan Nabi Muhammad Saw? (3). Bagaimanakah setting sosial budaya Arab saat munculnya hadis tersebut dan bagaimana relevansinya pada zaman sekarang?. Dalam kajian ini penulis menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan sejarah sosial, adapun kaitannya dengan penelitian hadis penulis melakukan studi kritik hadis.
Dari kajian tersebut penulis mendapatkan kesimpulan, (1). Bahwa ‘Asiyah r.a menikah dengan Nabi pada usianya 6 atau 7 tahun, kesimpulan itu berdasar hadis yang shahih dan analisis penulis terhadap argument Khandhalvi yang tidak terbukti benar. (2). Mengenai status hadis ‘Asiyah r.a menikah dengan Nabi Saw penulis telah membagi hadi-hadis tersebut menjadi 4 jalur rawi, hasilnya yang pertama hadisnya Sahih ligoirihi, yang kedua dan ketiga Sahih liżatihi dan ke empat Hadis Munqaṭi’ (3) berdasarkan data kesejarahan nikah pada usia muda merupakan suatu hal yang umum terjadi dengan tujuan kemaslahatan bagi anak-anak mereka. Kemaslahatan ini berupa perlindungan keamanan dari bahaya yang dihadapi akibat perang antar-suku. Dengan mengawinkan mereka sejak kecil, maka akan bertambah perlindungan atas mereka dari suami dan suku suaminya. Namun beda halnya pada zaman sekarang, praktek seperti itu kurang relevan, selain setting sosial yang berbeda kemaslahatan pun tidak didapat, alih alih kemadharatan yang ada. Maka perlu diaplikasikan qaidah Maṣlahah Mursalah dan saż aż-żara’i. Sudah seharusnya praktik pernikahan dini tidak lagi dilakukan di dunia modern.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Pernikahan dini; Nabi Muhammad; Studi hadis
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.125 Hadits > 297.1251 Study of Text of Hadith
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 23 Nov 2017 07:30
Last Modified: 23 Nov 2017 07:30
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7510

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics