Studi analisis sistem penanggalan Hijriah dalam kitab Al-Ḥawāṣil karya KH. Ahmad Maisur Sindy at-Tursidy

Fuadi, Lutfi (2015) Studi analisis sistem penanggalan Hijriah dalam kitab Al-Ḥawāṣil karya KH. Ahmad Maisur Sindy at-Tursidy. Masters thesis, UIN Walisongo.

[thumbnail of 135212018_awal.pdf]
Preview
Text
135212018_awal.pdf - Cover Image
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (880kB) | Preview
[thumbnail of 135212018_bab1.pdf]
Preview
Text
135212018_bab1.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (99kB) | Preview
[thumbnail of 135212018_bab2.pdf]
Preview
Text
135212018_bab2.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (241kB) | Preview
[thumbnail of 135212018_bab3.pdf] Text
135212018_bab3.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (145kB)
[thumbnail of 135212018_bab4.pdf] Text
135212018_bab4.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (420kB)
[thumbnail of 135212018_bab5.pdf]
Preview
Text
135212018_bab5.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (16kB) | Preview
[thumbnail of 135212018_bibliografi.pdf]
Preview
Text
135212018_bibliografi.pdf - Bibliography
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (38kB) | Preview

Abstract

Banyak literatur hisab klasik di Indonesia yang berisi tentang Ilmu Falak terkait dengan penanggalan atau kalender. Semua literatur hisab klasik tersebut rata-rata berbentuk kalam nasar atau paragraf. Al-Ḥawāṣil hadir dengan corak yang berbeda, kitab falak ini berbentuk nazam atau syair Arab yang disusun oleh KH. Ahmad Maisur Sindy at-Tursidy. Selain itu, sistematika yang dipergunakan dalam penanggalan Hijriah memiliki keunikan dan corak terendiri. Oleh karena itu penitian ini dilakukan dalam rangka untuk mengetahui 1). Bagaimanakah algoritma sistem penanggalan Hijriah dalam kitab al-Ḥawāṣil karya KH. Ahmad Maisur Sindy at-Tursidy?; dan 2) Bagaimanakah analisis astronomi terhadap sistem penanggalan Hijriah dalam Kitab al-Ḥawāṣil karya KH. Ahmad Maisur Sindy at-Tursidy?.
Penelitian dalam tesis ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan library research. Data primer berupa kitab al-Ḥawāṣil yang difokuskan pada penanggalan Hijriah, data sekunder berupa dokumen dan literatur yang relevan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan wawancara. Setelah data terkumpul, data dikaji dengan menggunakan metode content analysis dengan pendekatan aritmatik dan astronomi.
Setelah dilakukan penelitian, didapati bahwa algoritma dalam kitab al-Ḥawāṣil memiliki dua langkah makro, yaitu: menentukan hari dan menentukan pasaran. Penentuan hari dilakukan dengan penyederhanaan kententuan-ketentuan dalam penanggalan hijriah, mulai dari siklus 30 tahunan, kabisat basitah, serta koreksi hari. Kemudian mengenai analisis astronomi terhadap konsep penanggalan Hirjiah dalam kitab al-Ḥawāṣil diperoleh: Pertama, konsep bulanan yang ada dalam kitab al-Ḥawāṣil memiliki umur rata-rata sebesar 29 atau 30 hari, hal ini tidak berbeda jauh dengan hisab urfi lainnya yaitu rata-rata sekitar 29,5308 hari, nilai ini diperoleh dengan mempertimbangkan nilai lunasi sinodis terpendek Bulan yaitu 29,27 hari dan nilai lunasi sinodis terpanjang Bulan yaitu 29,84 hari. Kedua, bahwa kitab Al-Ḥawāṣil menggunakan angka 354 dan 355 hari dalam konsep tahunan, konsep ini sudah mendekati astronomi modern, yaitu satu tahun Bulan atau satu tahun Sinodis berumur rata-rata 354,3670138 hari, kelebihan jam menitnya diakumulasikan setelah nilainya lebih dari setengah hari atau 12 jam, sehingga tahun yang sudah melebihi setengah hari akan dibulatkan satu hari dan tahun tersebut berumur 355 hari. Ketiga, konsep yang melatarbelakangi penggunaan siklus 30 tahunan adalah bahwa Bulan akan menempati tempat semula setelah berjalan selama 30 tahun, karena bila dihitung 12 bulan dikali 30 tahun akan menghasilkan 360 kali lunasi atau satu lingkaran penuh. Jadi, sistem yang ada pada kitab Al-Ḥawāṣil sudah sejalan dengan Ilmu Astronomi Modern, yang menggunakan daur 30 tahun sebagai salah satu siklus lunasi bulan. Ketiga, siklus 8 tahunan yang terdapat dalam kitab Al-Ḥawāṣil sudah mendekati Astronomi modern, meskipun ada perbedaan pada lunasi yang menyebabkan beda hari dan pasarannya. Namun, siklus 8 tahunan ini sudah tepat dijadikan sebagai siklus penanggalan Hijriah.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Kalender Hijriah
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 29 Nov 2017 02:46
Last Modified: 29 Nov 2017 02:46
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7528

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics