Analisis pendapat Imam al Sarakhsi dalam kitab al Mabsuth tentang ijab dan kabul perkawinan yang dilakukan oleh satu orang

Nashihah, Idhatun (2017) Analisis pendapat Imam al Sarakhsi dalam kitab al Mabsuth tentang ijab dan kabul perkawinan yang dilakukan oleh satu orang. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.

[thumbnail of 102111018.pdf]
Preview
Text
102111018.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (1MB) | Preview

Abstract

Ijab adalah suatu yang diucapkan pertama kali oleh seorang dari dua orang yang berakad sebagai tanda mengenai keinginannya dalam melaksanakan akad dan kerelaan atasnya. Sedangkan kabul adalah sesuatu yang diucapkan kedua dari pihak yang berakad sebagai tanda kesepakatan dan kerelaannya atas sesuatu yang diwajibkan pihak pertama dengan tujuan kesempurnaa akad. Para ulama madzhab sepakat bahwa pernikahan baru dianggap sah jika dilakukan dengan akad, yang mencakup ijab dan kabul antara wali dengan mempelai laki-laki, atau antara pihak yang menggantikan keduanya (wakil). Namun mereka berbeda pendapat tentang akad nikah atau ijab kabul yang dilakukan oleh satu orang. Perbedaan ulama’ tersebut muncul dari pemahaman mereka tentang makna ijab dan kabul. Apakah ijab kabul merupakan dua hal yang berbeda atau dua hal yang dijadikan satu. Oleh karena itu, para ulama’ berbeda pendapat mengenai tata cara ijab dan kabul, apakah ijab kabul harus dilakukan oleh dua orang atau boleh dilakukan oleh satu orang. Imam al Sarakhsi memperbolehkan akad nikah dilakukan oleh satu orang.

Berdasar latar belakang di atas, maka permaslahan dalam penelitian ini adalah 1) Apa alasan Imam al Sarakhsi membolehkan ijab dan kabul perkawinan dilakukan oleh satu orang dalam kitab al Mabsuth. 2) Bagaimana istinbath Imam al Sarakhsi dalam kitab al mabsuth tentang ijab kabul perkawinan yang dilakukan satu orang.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (library research), di mana data-data yang dipakai adalah data kepustakaan. Data primer dalam penelitian ini adalah kitab al Mabsuth karya Imam al Sarakhsi. Sedangkan pendekatan penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menyatakan bahwa Imam al Sarakhsi membolehkan akad nikah dilakukan oleh satu orang ketika kedudukan orang tersebut sebagai wali bagi perempuan yang dinikahi sekaligus sebagai mempelai laki-laki atau wakil dari keduanya. Pendapat tersebut didasarkan pada QS. al Nisa’ ayat 3 dan 127. Wakalah dalam akad nikah ketika memenuhi syarat dan rukunnya, maka wakalah tersebut diperbolehkan. Istinbath hukum al Sarakhsi tentang akad nikah yang dilakukan satu orang didasarkan pada QS. al Nisa’ ayat 3 dan ayat 127. Kedua dalil tersebut saling berkaitan, yaitu menjelaskan

tentang kebolehan wali menikah dengan wanita yatim yang berada dibawah pemeliharaannya. Kemudian wali tersebut ingin menikahinya, maka pernikahan itu diperbolehkan dengan syarat dia memberikan mahar yang layak dan pernikahan tersebut bukan bertujuan ingin mengusasi harta wanita yatim dan tidak pula karena kecantikannya. Dalam hal ini, wali tersebut bertindak sebagai wali yang melakukan ijab sekaligus sebagai pengantin laki-laki yang menerima (kabul). Oleh karena itu, Imam al-Sarakhsi memperbolehkan yang melakukan ijab dan kabul dilakukan oleh satu orang, jika yang melakukan adalah wali atau wakil dari wali tersebut.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Ijab kabul; Perkawinan
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah)
Depositing User: Mohamad Akyas
Date Deposited: 26 Apr 2018 07:14
Last Modified: 26 Apr 2018 07:14
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/7668

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics