Uji akurasi Sextant dalam penentuan lintang tempat dan bujur tempat serta implementasinya dalam perhitungan arah kiblat

Naja, Kiswatun (2018) Uji akurasi Sextant dalam penentuan lintang tempat dan bujur tempat serta implementasinya dalam perhitungan arah kiblat. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo Semarang.

[thumbnail of Kiswatun Naja___1402046017.pdf]
Preview
Text
Kiswatun Naja___1402046017.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (5MB) | Preview

Abstract

Penelitian ini berawal dari banyaknya instrumen yang digunakan untuk menentukan lintang tempat dan bujur tempat yang digunakan dalam perhitungan arah kiblat atau pun azimuth kiblat. Instrumen yang digunakan pun sangat bervariasi, ada yang menggunakan istiwa’aini, ada juga yang menggunakan Global Positioning System. Dalam penelitian ini, persoalan yang dibahas adalah metode penentuan lintang tempat dan bujur tempat menggunakan sextant dan signifikannya pada perhitungan arah kiblat. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah kualitatif karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah, penelitian dilakukan pada objek yang alamiah. Objek yang alamiah adalah objek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti. Sedangkan jenis pengambilan datanya yaitu field research, dimana sumber primernya adalah sextant yang dioperasikan untuk menentukan lintang tempat dan bujur tempat. Sedangkan sumber sekundernya adalah buku-buku, modul, dan jurnal-jurnal yang berhubungan dengan sextant yang membahas penentuan lintang tempat dan bujur tempat menggunakan sextant. Adapun dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskriptif analisis, dimana penulis akan memberikan gambaran mengenai hasil analisis yang dilakukan oleh penulis. Hasil dari penelitian yang penulis lakukan adalah, yang pertama sextant sebagai alat bantu untuk menentukan lintang tempat dan bujur tempat dapat dilakukan dengan metode perhitungan lintang tengah hari dan problema snellius, adapun kelemahan dari metode perhitungan lintang tengah hari yaitu bergantung pada lintang duga dan bujur duga, penembakan Matahari hanya dapat di lakukan pada saat mer pass. Sedangkan metode problema snellius kelemahannya bergantung pada plotting peta. Kedua metode tersebut memiliki hasil yang tidak signifikan, tetapi metode problema snellius yang memiliki hasil yang sangat tidak signifikan dibandingkan dengan GPS. Hasil penelitian yang kedua adalah sextant dapat dikatakan instrumen yang digunakan untuk menentukan lintang dan bujur yang akurat karena selisih hasilnya tidak besar dan apabila nilai lintang dan bujur tersebut digunakan dalam perhitungan arah kiblat memiliki selisih yang tidak besar. Adapun tingkat keakuratan sextant tergantung pada pengguna, perubahan suhu, dan standar waktu.

Item Type: Thesis (Undergraduate (S1))
Uncontrolled Keywords: Lintang tempat; Bujur tempat; Sextant; Arah kiblat
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak)
500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences > 522 Techniques, equipment, materials
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak
Depositing User: Fuad Hasyim
Date Deposited: 31 Dec 2018 10:08
Last Modified: 31 Dec 2018 10:08
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/8913

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics