Penelitian ini berlatar belakang dari kemajemukan agama di Indonesia yang membutuhkan suatu pengelolaan yang bijak dan terarah. Sebab, jika kemajemukan tidak dikelola dengan baik, maka hanya konflik yang akan mewarnai dalam perjalanan masyarakat majemuk. Pengelolaan bukan hanya dilaksanakan ketika terjadi konflik, akan tetapi dilaksanakan baik konflik terjadi ataupun dalam keadaan nihil konflik. Dan semestinya pengelolaan tersebut dilaksanakan dalam jangka waktu yang berkesinambungan dan dari dasar hingga tercipta suatu kerukunan umat beragama.

Salah satu alternatif yang dapat digunakan dalam pengelolaan kemajemukan agama untuk mewujudkan kerukunan antar umat beragama adalah dengan menanamkan nilai-nilai dasar perdamaian dan anti kekerasan melalui pendidikan damai (peace education). Melalui pendidikan damai akan ditanamkan nilai-nilai dasar dalam membangun perdamaian seperti kedamaian dan anti kekerasan, toleransi, hak asasi manusia, demokrasi dan pemahaman antar bangsa, budaya dan bahasa.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (Field Reasearch). Penelitian ini juga merupakan peneliatian kualitatif, maka metode yang digunakan untuk menganalisis adalah deskriptif-analitis. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dan dokumentasi. Sedangkan hasil penelitian ini bahwa pendidikan damai dapat diaplikasikan baik melalui jalur formal maupun non formal. Forum Kerukunan Umat Beragama kota Magelang mencoba menerapkan pendidikan damai melalui jalur non formal. Nilai-nilai pendidikan damai diaplikasikan dalam berbagai kegiatan seperti kemah pemuda lintas iman, kerja bakti, bakti sosial, hingga safari ke berbagai tempat ibadah dengan tujuan untuk menghormati sesama pemeluk agama. Berbagai kegiatan tersebut bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kedamaian dan anti kekerasan, toleransi, saling menghormati dan menghargai perbedaan baik agama, ras, hingga bahasa. Sehingga titik akhirnya adalah menciptakan kerukunan antar umat beragama.