Penafsiran Syikh Abdul Qadir al-Jilani terhadap ayat-ayat maqamat dan ahwal dalam tafsir Sufi al-Jilani dan aplikasinya dalam konteks kekinian

Muhammad, Hasyim (2014) Penafsiran Syikh Abdul Qadir al-Jilani terhadap ayat-ayat maqamat dan ahwal dalam tafsir Sufi al-Jilani dan aplikasinya dalam konteks kekinian. Research report (Laporan penelitian). LP2M IAIN Walisongo, Semarang.

[thumbnail of Hayim_Muhammad-Cover.jpg]
Preview
Image
Hayim_Muhammad-Cover.jpg - Cover Image

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of Hasyim_Muhammad-Al_Jilani.pdf]
Preview
Text
Hasyim_Muhammad-Al_Jilani.pdf - Draft Version

Download (1MB) | Preview

Abstract

Al-Jilani merupakan ulama yang sangat popular dikalangan umat Islam Indonesia. Beliau dikenal sebagai wali Allah yang memiliki banyak karamah. Hanya saja tidak banyak orang tahu tentang ajaran tasawufnya, khususnya pemahaman beliau terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang menjadi rujukan ajaran tasawufnya. Penelitian ini secara lebih khusus bermaksud mengkaji beberapa hal terkait penafsiran beliau terhadap ayat-ayat yang bertemakan maqâmât dan ahwâl dalam tafsirnya.
Secara lebih khusus penelitian ini akan mengkaji latar belakang penafsirannya;Bagaimana beliau menafsirkannya? Dan pesan-pesan apa yang secara subestantif dapat dipahami dari penafsirannya? Untuk itu, penelitian ini menggunakan pendakatan hermeneutika produktif untuk dapat lebih diaktualisasikan dalam konteks kekinian.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:Pertama, peafsiran beliau banyak dipengaruhi olehtradisi sufi dalam keluarga beliau, pendidikan beliau dan kondisi sosio politik yang sedang terjadi pada saat itu. Khususnya, posisi sebagai penganut madzhab dan aliran teologi yang minoritas. Keadaan ini menjadikan beliau memiliki pemahanam yang lebih terbuka dan bersifat moderat.
Kedua, Dalam menafsirkan ayat-ayat cenderung rasional dan mengedepankan dzauq, tanpa memperhatikan kaidah-kaidah kebahasaan maupun ilmu tafsir. Penafsirannya tidak jauh dengan penafsiran para sufi pada umumnya, hanya saja ia lebih rasional dan kotekstual, sehingga meskipun menafsirkan kata yang sama, namun dalam konteks ayat yang berbeda ia menafsirkannya dengan penafsiran yang berbeda. Ketiga, Sebagai jalan menuju Allah maqamat dan ahwal secara subastantif mengandung beberapa pesan: 1) membuka hijab yang menghalangi hubungannya Allah. 2. komitmen untuk senantiasa ada di jalan Allah; 3. Menggunakan nikmat secara baik dan fungsional; 5. aktualisasi dari ketauhidan.; 6) aktualisasi dari penerimaan diri terhadap taqdir Allah swt. 7. fokus pada masa depan yang lebih penting dan hakiki.

Item Type: Monograph (Research report (Laporan penelitian))
Uncontrolled Keywords: Sufisme; Maqamat; Ahwal
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.122 Al-Quran > 297.1229 Individual Suras and Groups of Suras
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.4 Sufism
Divisions: Laporan Penelitian (Research Reports)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 14 Apr 2015 08:22
Last Modified: 14 Apr 2015 08:22
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/3949

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics