Latar belakang dari penelitian ini adalah kurangnya minat peserta didik untuk mempelajari dan mencintai Al-Qur’an yang disebabkan oleh gencarnya arus globalisasi. Hal ini juga dapat berpengaruh pada akhlak peserta didik. Tentu hal ini menjadi tanggung jawab banyak pihak mulai dari keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan tempat tinggal dan sesegera mungkin ditemukan jalan keluar atas permasalahan kurangnya minat anak untuk mempelajari dan mencintai Al-Qur’an. Karena sesungguhnya puncak dari suatu pendidikan adalah meningkatnya kualitas iman dan takwa individu kepada Allah SWT salah satunya yaitu mau mendalami bacaan Al-Qur’an.
Skripsi ini membahas tentang bagaimana upaya yang dilakukan sekolah dalam rangka pendidikan Insan Qur’ani di MI NU Tahfidzul Qur’an TBS Kebonageng Krandon Kudus. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan kurangnya minat peserta didik mempelajari dan mencintai Al-Qur’an dimana sekolah harus memiliki upaya khusus dalam rangka pendidikan Insan Qur’ani. Proses pendidikan Insan Qur’ani ini dapat dimaksukkan kedalam proses pembelajaran maupun berbagai kegiatan ekstrakurikuler.
Strategi pendidikan Insan Qur’ani tersebut dibahas melalui studi lapangan yang dilaksanakan di MI NU Tahfidzul Qur’an TBS Kebonageng Krandon Kudus. Lembaga tersebut dijadikan sebagai sumber data untuk mendapatkan gambaran tentang pendidika Insan Qur’ani. Datanya diperoleh dengan cara observasi partisipan, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini berupa teknik analisis deskriptif, yaitu metode analisis data yang berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka. Hasil penelitian tentang strategi sekolah dalam pendidikan insan qur’ani di MI NU Tahfidzul Qur’an TBS Kebonageng-Krandon-Kudus menunjukkan bahwa : (1) Pelaksanaan program pendidikan di MI NU Tahfidzul Qur’an TBS Kebongeng Krandon Kudus berjalan dengan baik. Kegiatan pembelajaran dimulai pukul 05.00-20.00 WIB dengan diawali dengan kegiatan tahfidz kemudian berjalan kegiatan belajar mengajat seperti biasa. Pukul 12.00 WIB sholat dhuhur berjamaah kemudian dilanjut kembali KBM dan setelah selesai KBM dilanjutkan lagi dengan kegiatan Tahfidz sampai selesai. (2) Proses pendidikan Insan Qur’ani di MI NU Tahfidzul Qur’an TBS Kebonageng-Krandon-Kudus terdiri atas perencanaan , pelaksanaan, dan evaluasi. Secara garis besar, strategi pendidikan Insan Qur’ani ini meliputi integrasi nilai-nilai Qur’ani ke dalam visi misi sekolah, tujuan sekolah, dan proses pembelajaran, kegiatan ekstrakurikuler berwawasan qur’ani, adanya school culture yang menunjang iman dan takwa, serta menjalin hubungan antara pihak sekolah dengan orang tua dan masyarakat. Berjalannya pendidikan insan qur’ani merupakan tanggung jawab semua pendidik tanpa terkecuali dengan pengawasan secara berkesinambungan.
Berdasarkan penelitian tersebut, madrasah diharapkan mampu untuk mempertahankan segala bentuk upaya pendidikan insan qur’ani. Disamping itu, sekolah juga dituntut untuk meningkatkan level pembinaan akhlak siswa mengingat arus globalisasi yang semakin gencar.