Perkawinan adalah sebuah jalan yang didalamnya mengandung aturan kehidupan. Islam yang ada dalam naungan Republik Indonesia telah sepakat mengatur pencatatan perkawinan melalui perundang-undangan dengan tujuan untuk mewujudkan ketertiban perkawinan dalam masyarakat yang telah di atur dalam UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (KHI).
Pada kenyataannya, tidak semua masyarakat Islam di Indonesia mengikuti prosedur atau aturan yang berlaku. Hal ini terbukti bahwa sebagian masyarakat masih melaksanakan praktik nikah yang tidak tercatat secara resmi dan tidak dipublikasikan yang dikenal dengan sebutan nikah di sirri. Untuk mengungkap fakta dan makna praktik nikah tersebut, penulis mengadakan penelitian lapangan tentang faktor-faktor nikah sirri di Desa Sumberjo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak, dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana praktek Nikah siri di Desa Sumberjo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak? Bagaimana tingkat pendapatan dan jenjang pendidikan mempengaruhi seseorang melakukan praktek nikah siri di Desa Sumberjo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak?
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif kuantitatif yang menggunakan teknik korelasional. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik Quota Sampling dengan menyebarkan angket yang berjumlah 20 soal. Namun peneliti tidak memasukan Quota Sampling tersebut dalam analisis. Sehingga untuk tingkat pendapatan peneliti menggunakan banyaknya penghasilan responden dengan nominal rupiah, sedangkan untuk pendidikan menggunakan panskor.
Hasil penelitian menunujukan taraf signifikansi 5%, F hitung sebesar 5,794 dan F tabel 3,885. Karena F hitung > F tabel (5,794 > 3,885), maka Ho ditolak, artinya ada pengaruh secara signifikan antara faktor X1 dan X2 responden secara bersama-sama terhadap banyaknya nikah sirri yang dilakukan pelaku. Sedangkan Ilustrasi uji t:
1. Nilai uji t variabel tingkat pendapatan : 1,976 dengan tingkat signifikan 0,072 atau > 0,05, itu berarti tingkat pendapatan tidak berpengaruh terhadap banyaknya nikah sirri yang dilakukan pelaku.
2. Nilai uji t variabel tingkat pendidikan : -2,199 dengan tingkat signifikan 0,048 atau < 0,05, itu berarti tingkat pendapatan berpengaruh terhadap banyaknya nikah sirri yang dilakukan pelaku.
Dari hasil tersebut maka faktor pendapatan dan pendidikan memiliki pengaruh dalam banyaknya prktek nikah sirri yang dilakukan responden, namun jika diliat dari uji t maka faktor jenjang pendidikan yang mendominan terhadap banyaknya praktek nikah sirri yang dilakukan responden di Desa Sumberejo Kecamatan Mranggen Kabupaten Demak.