Analisis saddū aż-żarīah terhadap larangan perkawinan dalam tradisi asrah batin : studi kasus di Desa Karanglangu dengan Desa Ngombak Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan
Achmad, Asrori (2019) Analisis saddū aż-żarīah terhadap larangan perkawinan dalam tradisi asrah batin : studi kasus di Desa Karanglangu dengan Desa Ngombak Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.
Asrori Achmad ___1502016085.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB) | Preview
Abstract
Salah satu fenomena yang terjadi di Grobogan adalah tentang larangan perkawinan dalam tradisi asrah batin. Tradisi ini berawal dari kepercayaan masyarakat kepada Raden Sutejo dan Roro Mursiyah yang diyakini warga desa sebagai pendiri desa mereka. Dahulu mereka berniat untuk menikah, namun setelah ditelusuri ternyata mereka masih saudara kandung, dan akhirnya pernikahan tersebut dibatalkan. Kemudian muncullah tradisi asrah batin, tradisi yang bertujuan untuk mengenang pertemuan mereka kembali. Di dalam tradisi tersebut terdapat larangan perkawinan antara Desa Karanglangu dengan Desa Ngombak. Hingga sampai saat ini tradisi tersebut masih diwariskan dari generasi ke generasi. Masyarakat pun percaya akan datangnya musibah jika larangan perkawinan tersebut dilanggar.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui sejarah tradisi asrah batin dan menjelaskan tinjauan Saddū aż-Żarīah terhadap praktik larangan perkawinan dalam tradisi asrah batin di Desa Karanglangu dengan Desa Ngombak Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum empiris atau non doktrinal. Penelitian empiris ini berusaha untuk mendapatkan data mengenai praktik larangan perkawinan dalam tradisi asrah batin di Desa Karanglangu dan Desa Ngombak Kedungjati Grobogan. Sumber data yang digunakan adalah data dari hasil observasi di Desa Karanglangu dan Desa Ngombak Kedungjati Grobogan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi asrah batin yang ada di Desa Karanglangu dan Ngombak adalah tradisi yang dibawakan oleh Raden Sutejo dan Roro Mursiyah yang diyakini masyarakat sebagai pendiri desa mereka. Diceritakan bahwa Raden Sutejo dan Roro Mursiyah akan melangsungkan perkawinan, namun perkawinan tersebut gagal dilaksanaakan karena setelah ditelusuri ternyata mereka adalah saudara kandung. Setelah kejadian itu masyarakat Desa Karanglangu dilarang melakukan perkawinan dengan Desa Ngombak. Masyarakat juga meyakini akan datangnya musibah jika larangan tersebut dilanggar. Serta dalam tinjauan Teori Saddū aż-Żarīah, tradisi pelarangan perkawinan dikedua Desa tersebut, menimbulkan banyak kemudharatan dan tidak sesuai dengan tujuan syariat yaitu dharuriyat khamsah khususnya menjaga agama, menjaga jiwa, dan menjaga keturunan, dikarenakan dalam pergulatan proses awal sejarah terbentuknya kesepakatan tersebut tidak mempertimbangkan untuk kemaslahatan generasi ke depan, perbuatan mukalaf tersebut akhirnya menimbulkan kerusakan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Larangan perkawinan; Saddū aż-Żarīah; Tradsi Asrah Batin; Tradisi masyarakat |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.14 Religious Ceremonial Laws and Decisions 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life 300 Social sciences > 390 Customs, etiquette, folklore > 392 Customs of life cycle and domestic life |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Maulana Handy |
Date Deposited: | 05 Dec 2019 09:28 |
Last Modified: | 05 Dec 2019 09:28 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10285 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year