Permasalahan dalam ru’yat al–hilāl kini belum usai. Masalah ini tidak hanya hilal sebagai objek yang akan diamati. Aspek dari lokasi pengamatan pun harus diperhatikan dengan seksama, dikarenakan aspek lokasi ini merupakan salah satu dari beberapa faktor penentu keberhasilan ru’yat al–hilāl. Pada saat ru’yat al–hilāl, tidak setiap lokasi pengamatan dapat berhasil melihat hilal di berbagai titik tempat rukyat yang tersebar di seluruh Indonesia. Di Provinsi Jawa Tengah sendiri memiliki beberapa lokasi rukyat. Salah satunya lokasi ru’yat al–hilāl adalah Pantai Alam Indah Tegal. Pantai Alam Indah Tegal ini sudah diuji kelayakankanya dan sudah dinyatakan layak. Oleh sebab itu, peneliti ingin meneliti tingkat keberhasilan ru’yat al–hilāl di Pantai Alam Indah dan peneliti ingin mengetahui faktor–faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat keberhasilan rukyatul hilal tersebut. Oleh karena itu penulis tertarik mengangkat dengan judul “Analisis Tingkat Keberhasilan Rukyat Di Pantai Alam Indah Tegal”

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini juga tergolong pada jenis penelitian kepustakaan (Library Research), karena penulis akan menelaah data-data dan dokumen–dokumen hasil rukyat yang dilakukan di Pantai Alam Indah Tegal. Dalam menganalisa penulis menggunakan data primer yaitu data hasil rukyat, wawancara dengan pihak Kemenag Kab. Tegal dan juga data yang di dapat dari BMKG, sedangkan data sekundernya didapat dari dokumentasi dan tulisan–tulisan yang berkaitan dengan analisa ini, yaitu buku atau karya ilmiah yang sesuai.

Hasil penelitian ini adalah dalam pelaksanaan ru’yat al–hilāl di Pantai Alam Indah Tegal dalam 10 tahun terakhir ini hanya tiga kali saja hilal terlihat oleh perukyat di lokasi tersebut. Seringkalinya hilal tidak terlihat di Pantai Alam Indah Tegal ini dikarenakan faktor alam yang menghalangi pemantauan hilal di lokasi tersebut, seringkali pihak BHRD tidak berkerjasama dengan BMKG untuk membantu memantau perkiraan cuaca yang akan terjadi dan juga ada faktor lain yang menghambat pemantauan hilal di lokasi ini yakni terkendalanya alat–alat yang digunakan untuk rukyat seperti teleskop, theodolite, gawang lokasi, rubu’ al–Mujayyab di karenakan sering tidak digunakannya alat–alat tersebut ketika pelaksanaan ru’yat al–hilāl.