Studi analisis rumus menghitung beda azimut kiblat dan azimut matahari karya Slamet Hambali
Afifah, Ana Nur (2019) Studi analisis rumus menghitung beda azimut kiblat dan azimut matahari karya Slamet Hambali. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
skripsi luengkap.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB) | Preview
Abstract
Pengukuran arah kiblat menggunakan alat bantu teodolit membutuhkan perhitungan beda azimut. Beda azimut kiblat maupun Matahari tidak pernah menghasilkan angka dalam bentuk derajat, selalu melebihkan menit maupun detik, hal ini menyebabkan observer melakukan pembulatan, dan berdampak kurang bahkan tidak tepatnya hasil pengukuran arah kiblat. Slamet Hambali seorang ahli falak menciptakan rumus beda azimut kiblat dan azimut Matahari tanpa menit dan detik, dalam rangka untuk mendapatkan arah kiblat yang sangat akurat. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menelitinya lebih lanjut, mengapa Slamet Hambali menciptakan rumus menghitung beda azimut kiblat dan azimut matahari tanpa kelebihan menit dan detik dan bagaimana keakuratannya?
Metode penelitian ini berdasarkan analisisnya termasuk kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah library research, yakni pengumpulan data dan informasi pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian, teutama yang berkaitan dengan rumus menghitung beda azimut kiblat dan azimut Matahari karya Slamet Hambali. Sumber data sekundernya adalah wawancara kepada Slamet Hambali sebagai penemu rumus menghitung beda azimut kiblat dan Azimut Matahari tanpa menit dan detik. Data-data tersebut dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif, kemudian sebagai tolak ukur akurasi, rumus tersebut diaplikasikan menggunakan alat bantu teodolit dan diuji di Masjid Agung Jawa Tengah, karena sudah teruji keakuratan arah kiblatnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :Pertama, Slamet Hambali menciptakan rumus beda azimut kiblat dan azimut Matahari tanpa menit dan detik di latarbelakangi oleh hasil penelitian Muhammad Adieb dalam skripsinya yang brjudul “ Studi Komparasi Penentuan Arah Kiblat Istiwaaini Karya Slamet Hambali dengan Teodolit”. Dalam skripsi tersebut Muhammad Adieb telah melakukan pengukuran arah kiblat Masjid Agung Jawa Tengah yang membandingkan antara alat bantu istiwaaini karya Slamet Hambali dengan alat bantu teodolit yang keduanya sama-sama memanfaatkan posisi Matahari dengan menggunakan rumus yang sama, akan tetapi menghasilkan arah kiblat yang berbeda. Hal ini dipastikan Muhammad Adieb melakukan pembulatan dalam penetapan angka tersebut. Kedua, Pengukuran arah kiblat menggunakan rumus menghitung beda azimut kiblat dan azimut Matahari tanpa menit dan detik dengan alat bantu teodolit adalah sangat akurat. Dalam hal ini dibuktikan dari 4 (empat) kali pengujian yang dilakukan pada tanggal 11, 12 dan 14 April 2019 di Masjid Agung Jawa Tengah. Hasil pengukuran arah kiblat selalu sama dengan arah kiblat Masjid Agung Jawa Tengah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Azimut Kiblat; Azimut Matahari; Arah kiblat; Teodolit |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak |
Depositing User: | Maulana Handy |
Date Deposited: | 13 Dec 2019 03:56 |
Last Modified: | 21 May 2021 03:54 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10312 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year