Rukyat hilal sebagai salah satu cara penetapan awal bulan kamariah di Indonesia memiliki peran penting dalam membantu menentukan awal bulan hijriah tiap tahunnya, khususnya bulan-bulan penting yakni Ramadan, Syawal dan Zulhijah. Melalui rukyat ini pula Pemerintah juga menetapkan kapan tiba waktunya awal bulan kamariah. Tingkat keberhasilan observasi awal bulan dengan kata lain pelaksanaan rukyat hilal di Indonesia masih rendah. Rendahnya tingkat keberhasilan rukyat hilal di Indonesia ini dipengaruhi oleh faktor geografis dan klimatologis. Salah satu lokasi observasi di Indonesia adalah di Pantai Nambangan Surabaya, pantai ini sejak tahun 1983 telah digunakan untuk rukyat, hilal awal Ramadan tahun 1407 H, 1409 H, 1413 H serta hilal awal Syawal tahun 1414 H pernah terlihat di pantai ini. Sejak tahun 1994 sampai sekarang pelaksanaan rukyat hilal belum pernah berhasil melihat hilal.
Dari latar belakang tersebut muncul beberapa permasalahan, 1) bagaimana latar belakang pemakaian pantai Nambangan Surabaya sebagai lokasi rukyat hilal, 2) bagaimana tingkat kelayakan pantai Nambangan sebagai lokasi rukyat hilal.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan bentuk penelitian lapangan (field research). Data primer penelitian ini bersumber dari hasil observasi secara langsung di Pantai Nambangan Surabaya. Data sekunder diperoleh dari dokumen berupa buku, tulisan, makalah-makalah yang berkaitan dengan obyek penelitian, selain itu sumber data lain yang tidak tertulis seperti data yang diperoleh dari wawancara. Dalam menganalisis data penulis menggunakan tehnik analisis deskriptif, analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan kebenaran dan kesalahan dari suatu analisis yang dikembangkan secara berimbang dengan melihat kelebihan dan kekurangan objek yang diteliti. Dengan menggunakan tehnik analisis deskriptif yang menguraikan latar belakang pemakaian Pantai Nambangan Surabaya sebagai tempat rukyat hilal dan juga menguraikan kelayakan pantai tersebut sebagai tempat rukyat hilal, sehingga diketahui kelayakan tempat rukyat hilal tersebut menurut parameter kelayakan suatu tempat rukyat hilal.
Hasil penelitian skripsi ini: 1) latar belakang pemakaian Pantai Nambangan sebagai lokasi rukyat karena Pantai Nambangan memiliki lokasi yang strategis, terbukti dengan medan pandang ke arah barat yang cukup luas, selain itu kondisi atmosfer juga sangatlah baik, lain dengan saat sekarang ini yang banyak sekali gangguan di ufuk disebabkan kabut, polusi perkotaan atau pun cahaya lampu kendaraan dan jalan. 2) dari aspek geografis dan klimatologis yang telah dilakukan penulis maka ditarik kesimpulan bahwa Pantai Nambangan Surabaya dianggap kurang layak sebagai tempat rukyat, karena hanya memenuhi satu parameter primer saja, parameter primer tersebut adalah: a. Ufuk dengan azimuth 240° sampai dengan 300° terlihat bebas tanpa penghalang apapun (bangunan, pepohonan, perahu dan pulau), b. Terdapat polusi permanen industri dan transportasi yang akan mempengaruhi kondisi atmosfer dan medan pandang latar depan ke arah hilal