Perilaku politik Adolf Hitler dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan : tinjauan filsafat etika
Aladawiyah, Robiah (2019) Perilaku politik Adolf Hitler dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan : tinjauan filsafat etika. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
skripsi lengkapkap.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB) | Preview
Abstract
Skripsi ini membahas tentang Perilaku Politik Adolf Hitler dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang bersifat riset kepustakaan (liberary research). Sumber data diperoleh dari sumber data primer dari tokoh Adolf Hitler adalah Mein Kampf karya Adolf Hitler, dan untuk tokoh Mu’awiyah bin Abi Sufyan sumber utamanya adalah History of the Arabs karya Philip K. Hitti dan buku Mu’awiyah bin Abi Sufyan “Prestasi Selama 20 Tahun Sebagai Gubernur dan 20 Tahun Sebagai Kholifah” karya Ali Muhammad Ash-Shallabi. Sedangkan Sumber data sekunder dalam hal ini berasal dari buku-buku yang pembahasannya berhubungan dengan permasalah yang akan diteliti. Selanjutnya data yang diperoleh dianalisis menggunakan Metode Komparatif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku politik Adolf Hitler dan Mu’awiyah bin Abi Sufyan serta menemukan persamaan dan perbedaan perilaku politik dari kedua tokoh. Dengan demikian
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Adolf Hitler mereka berdua adalah tokoh yang terkenal pada masanya. Mereka menjadi pemimpin yang sangat kuat pada masa mereka. Mereka menjadi tokoh yang layaknya legenda peradaban di Barat dan yang satunya di Timur. 1. Kesamaan perilaku politik Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Adolf Hitler terletak pada keinginan mereka untuk dapat menguasai dunia. Cara mereka mendapatkan kekuasaan tidak segan-segan untuk melakukan apapun dan dengan cara apapun juga akan di tempuh mereka demi mendapatkan kekuasaan, meski harus mengingkari janji perdamaian yang mereka ajukan sendiri. Keduanya sama-sama memanfaatkan agama sebagai strategi untuk memperkuat jabatan mereka. 2. Perbedaan perilaku politik Mu’awiyah bin Abi Sufyan dan Adolf Hitler terletak pada keberagamaan mereka. Meskipun keduanya menggunakan agama sebagai alat untuk mendapatkan kekuasaan, Mu’awiyah tetap taat menjalankan syariat agama yang dianutnya. Sedangkan Hitler memutuskan untuk berhenti dalam ketaatan kepada agama. Hitler menggap taat pada agama hanya sia-sia belaka.
Dan diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi keilmuan yang bersangkutan dan dapat digunakan sebagai rujukan kepada penelitian lebih lanjut yang akan datang.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perilaku politik; Etika politik; Filsafat etika |
Subjects: | 100 Philosophy and psychology > 170 Ethics (Moral philosophy) > 172 Political ethics |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76237 - Aqidah Filsafat Islam |
Depositing User: | Maulana Handy |
Date Deposited: | 30 Dec 2019 00:56 |
Last Modified: | 13 Jun 2021 04:40 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/10336 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year