Tanggapan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama terhadap hasil kongres internasional unifikasi kalender Hijriah di Turki tahun 2016
Fitra, Tasnim Rahman (2017) Tanggapan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama terhadap hasil kongres internasional unifikasi kalender Hijriah di Turki tahun 2016. Masters thesis, UIN Walisongo.
1500028015_Tasnim_Rahman_Fitra.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (7MB) | Preview
Abstract
Uluslararasi Hijri Takvim Birligi Kongresi adalah sebuah Kongres Internasional Unifikasi Kalender Hijriah yang dilaksanakan oleh Badan Urusan Keagamaan Turki. Hasil pokok dari kongres internasional ini adalah keputusan para peserta untuk menerima konsep kalender unifikatif dengan prinsip satu hari satu tanggal di seluruh dunia. Bulan baru dimulai apabila di bagian mana pun di muka bumi sebelum pukul 00:00 GMT telah terpenuhi kriteria elongasi minimal 8º dan ketinggian hilal di atas ufuk saat Matahari terbenam mencapai minimal 5º. Hasil kongres ini kemudian berhadapan dengan metode penanggalan yang digunakan oleh ormasormas Islam yang ada di Indonesia, khususnya NU dan Muhammadiyah sebagai perwakilan mazhab hisab dan rukyah. Oleh sebab itu, studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan bagaimana tanggapan NU dan Muhammadiyah terhadap hasil keputusan kongres Turki dan bagaimana relevansi hasil kongres Turki tersebut terhadap Indonesia.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan interpretif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap tokoh-tokoh yang direkomendasikan oleh masing-masing ormas dan dengan studi kepustakaan. Data-data berupa informasi yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan metode deskriptif analitik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa NU dan Muhammadiyah menanggapi hasil Kongres Internasional Unifikasi Kalender Hijriah secara berbeda. NU menanggapi dengan kecenderungan untuk tidak menerima hasil kongres, secara institusional NU tetap tidak berubah haluan dalam memegangi pedoman resmi yang telah menjadi panduan dalam hal kalender, khususnya penetapan awal bulan Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah.
Sementara itu, Muhammadiyah menanggapi hasil kongres dengan kecenderungan untuk menerima dan terlihat lebih aktif dengan menggelar beberapa pertemuan berbentuk seminar dan lain sebagainya untuk menindak lanjuti hasil kongres. Dalam hal penerapan pun, Muhammadiyah memperlihatkan optimisme dan wacana perubahan menuju kalender Hijriah unifikatif yang berlaku secara global. Tanggapan yang diberikan NU dan Muhammadiyah tersebut kemudian digunakan untuk melihat sejauh mana relevansi hasil keputusan kongres Turki untuk Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa konsep kalender hasil Kongres Internasional Unifikasi Kalender Hijriah di Turki tahun 2016 tidak relevan untuk diterapkan
di Indonesia, khususnya dalam permasalahan ibadah. Permasalahan otoritas dan tidak adanya kesepakatan bersama mengenai konsepsi sebuah kalender Hijriah menjadi penyebab utama ketidakmapanan kalender hasil kongres Turki untuk Indonesia, sehingga langkah awal yang mesti dilakukan terlebih dahulu adalah menyelesaikan persoalan lokal melalui sikap taat pada keputusan pemerintah sebagai otoritas utama di Indonesia.
ABSTRACT:
Uluslararasi Hijri Takvim Birligi Kongresi is an International Hijri Calendar Unification Congress held by Turkish Ministry of Religious Affairs. The main result of this international congress is all participants received the concept of unified calendar with the principle of one day one date around the world. The new moon begins when in any part of the earth before 00:00 GMT have met the minimum elongation criteria at 8º and the height of the hilal above the horizon at sunset reaches a minimum 5º. The results of this congress then faced with the dating method used by Islamic mass organizations in Indonesia, especially NU and Muhammadiyah as representatives of mazhab hisab and rukyah. Therefore, the problem formulation in this research is how the response of NU and Muhammadiyah to the outcome of the Turkish congress and how the relevance of the Turkish congress's results to Indonesia.
This research is a qualitative research using interpretive approach. The data collection in this research was conducted by indepth interviews of the figures recommended by each of the mass organizations and by literature study. Data in the form of information that has been obtained then analyzed by analytical descriptive method.
The results of this study indicate that NU and Muhammadiyah had different respond according to the results of the International Hijri Calendar Unification Congress. NU respons with a tendency not to accept the result of the congress and institutionally NU remains unchanged in holding the official guidelines that have been guided in terms of calendars, especially the determination of the beginning of Ramadan, Syawal and Dzulhijjah. Meanwhile, Muhammadiyah responswith a tendency to accept and looks more active by holding several seminar-like meetings and so on to follow up the congressional results. In terms of implementation, Muhammadiyah shows optimism and discourse of change towards a globally enforced Hijriah unified calendar.
The responses are given by NU and Muhammadiyah then used to see the extent of the relevance of the outcome of the Turkish congress to Indonesia. The results show that the calendar concepts of the International Hijri Calendar Unification Congress in Turkey in 2016 are not relevant to be applied in Indonesia, especially in religious matters. The issue of authority and the absence of mutual agreement on the conception of a hijri calendar became the main cause of the lack of credibility of the Turkish congress’s calendar for Indonesia, so the first step that must be done first is to resolve the local issue through obedience to the government's decision as the main authority in Indonesia.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Unifikasi Kalender Hijriah; Nahdhatul Ulama; Muhammadiyah |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.6 Islamic history > 297.65 Organizations of Islam |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 27 Feb 2020 07:25 |
Last Modified: | 10 Dec 2020 08:08 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11044 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year