Studi komparasi konsep Zakiah Daradjat dan Dadang Hawari tentang gangguan mental dan penanggulangannya
Haris, Awaludin (2008) Studi komparasi konsep Zakiah Daradjat dan Dadang Hawari tentang gangguan mental dan penanggulangannya. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
1101024_AWALUDIN_HARIS_SKRIPSI.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB) | Preview
Abstract
Skripsi ini disusun oleh Awaludin Haris (NIM 1101024) dengan pembimbing Drs. H. Machasin, MSi (bidang substansi materi) dan Syafruddin, M.Ag (bidang metodologi dan tatatulis). Skripsi ini berjudul "Studi Komparasi Konsep Zakiah Daradjat dan Dadang Hawari tentang Gangguan Mental dan Penanggulangannya". Kata Kunci: Gangguan Mental dan Penanggulangannya.
Metode penulisan ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Sumber primernya adalah karya Daradjat yang berjudul: Kesehaan Mental dan Hawari yang berjudul: Al-Qur'an, Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Sumber sekunder berupa karya Zakiah Daradjat dan karya Dadang Hawari yang lain. Adapun pengambilan data menggunakan penelitian kepustakaan (library research), sedangkan metode analisis yang digunakan adalah metode analisis komparatif.
Hasil temuan menunjukkan bahwa menurut Daradjat untuk menanggulangi gangguan mental adalah dengan mempertebal keimanan. Dalam buku tersebut diungkapkan tentang arti pentingnya keimanan atau ketauhidan dalam membentuk gangguan mental seseorang. Pokok-pokok keimanan yang diwajibkan bagi umat Islam, sangat penting artinya dalam menanggulangi gangguan mental, karena keimanan memupuk dan mengembangkan fungsi-fungsi jiwa dan memelihara keseimbangannya serta menjamin ketenteraman batin. Menurut Hawari, dari berbagai penelitian yang telah dilakukan oleh para pakar dapat disimpulkan bahwa untuk menanggulangi gangguan mental adalah melalui pelaksanaan rukun iman yang berjumlah enam dan melalui pengamalan lima rukun Islam.
Persamaan konsep Daradjat dan Hawari tentang gangguan mental dan penanggulangannya yaitu kedua tokoh itu mengakui bahwa tentang gangguan mental dan penanggulangannya adalah dengan agama, khususnya memperkuat keimanan. Adapun perbedaannya yaitu pertama, Daradjat telah dengan baik dapat menjelaskan secara rinci tentang bagaimana caranya beriman kepada Allah Swt itu supaya betul-betul menenteramkan batin. Sedangkan Dadang Hawari tidak menjelaskan bagaimana caranya agar orang bisa dengan mudah mengimani rukun iman yang keenam itu. Perbedaan lainnya yaitu pendekatan yang digunakan. Dilihat dari perspektif bimbingan konseling Islam, maka konsep iman/tauhid dalam menanggulangi gangguan mental menurut kedua tokoh tersebut sangat relevan dengan tujuan bimbingan konseling Islam yaitu membantu individu sebagai klien yang belum atau sudah terkena masalah menjadi manusia seutuhnya dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Rekomendasi: dengan memperhatikan konsep Zakiah Daradjat dan Dadang Hawari tentang gangguan mental dan penanggulangannya, maka komitmen agama, khususnya mengimplementasikan rukun iman yang berjumlah enam, maka dapat menanggulangi gangguan mental. Atas dasar itu, konsep kedua tokoh hendaknya dapat dijadikan pedoman dalam menanggulangi gangguan mental. Pedoman tersebut sangat berguna baik bagi konselor, masyarakat maupun kalangan akademisi.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gangguan mental; Gangguan jiwa; Psikologi Islam |
Subjects: | 100 Philosophy and psychology > 150 Psychology > 155 Differential and developmental psychology 600 Technology (Applied sciences) > 610 Medical sciences Medicine > 616 Diseases |
Divisions: | Fakultas Dakwah dan Komunikasi > 70232 - Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 22 Jun 2020 01:24 |
Last Modified: | 22 Jun 2020 01:24 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11244 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year