Analisis terhadap pendapat Imam Malik tentang status perkawinan suami yang tidak menggauli istrinya
Al-fajri, Abdun Nafi' (2009) Analisis terhadap pendapat Imam Malik tentang status perkawinan suami yang tidak menggauli istrinya. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
2103014_Skripsi Lengkap.PDF - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB) | Preview
Abstract
Faktor-faktor yang menyebabkan perceraian di antaranya adalah masalah hubungan badan suami istri. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena parameter yang dapat mengindikasikan sebuah rumah tangga berjalan harmonis adalah intensitas hubungan ini. Soal hubungan badan ( sexual intercourse) tidak bisa diabaikan begitu saja, sebab hal itu merupakan faktor yang penting dalam kehidupan rumah tangga. Umumnya dapat dikatakan bahwa pada tahun-tahun pertama sebuah perkawinan, faktor seksual merupakan faktor dan tenaga yang kuat dalam kehidupan suami istri. Oleh karena itu ada kewajiban suami menggauli istrinya jika tidak memilki halangan apa-apa.
Permasalahan yang muncul adalah apabila salah satu pihak tidak dapat melakukan kewajibannya karena terhalang oleh sesuatu yang menyebabkan tidak memugkinkannya melakukan hubungan seksual, dalam hal ini sang suami terhalang karena mengidap impotensi dan putus kemaluannya. Tentunya permasalahan ini akan membuat ikatan perkawinan yang semula diinginkan berjalan secara harmonis berubah menjadi beban bagi masing-masing pihak. Karena pada dasarnya seks adalah salah satu tujuan pernikahan terpenting bagi pria dan wanita. Oleh karena itu untuk menjawab permasalahan tersebut penulis mengangkat pendapat Imam Malik tentang status perkawinan suami yang tidak menggauli istrinya. Dalam penelitian ini permasalahan yang penulis bahas adalah Bagaimana pendapat Imam Malik tentang status perkawinan suami yang tidak menggauli istrinya? Bagaimana istinbath hukum Imam Malik tentang status perkawinan suami yang tidak menggauli istrinya?
Penulisan Skripsi ini berdasarkan pada suatu penelitian melalui studi kepustakaan (Library Research) yang relevan dengan pokok pembahasan dalam skripsi ini. Menurut jenis datanya, skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk simbolik, seperti pernyataan, penafsiran, tanggapan lisan.
Untuk mengumpulkan data, penulis menempuh langkah-langkah riset kepustakaan untuk menguji sumber-sumber tertulis yang telah dipublikasikan ataupun belum. Sedangkan metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Dalam menganalisis data dan materi yang disajikan, penyusun menggunakan analisa kualitatif dengan menggunakan cara berfikir induktif dan deduktif. Penyusun menganalisis pendapat Imam Malik tentang status perkawinan suami yang tidak menggauli istrinya dengan cara menghubungkan pendapat dan pemikiran tersebut dengan istinbath hukumnya. Penulis juga menggunakan metode hermeneutika, yaitu dalam hal ini bagaimana menjelaskan isi sebuah teks keagamaan kepada masyarakat yang hidup dalam tempat dan kurun waktu yang jauh berbeda dari si empunya. Dalam konteks ini, analisis sedapat mungkin dengan melihat latar belakang sosial budaya, konteks pembaca dan teks dalam rentang waktu yang jauh dengan konteks masa kini sehingga isi pesan menjadi jelas dan relevan dengan kurun waktu pembaca saat ini.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pendapat; Imam Malik; Suami; Menggauli |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Agus Wayan Yulianto |
Date Deposited: | 02 Jul 2020 07:05 |
Last Modified: | 02 Jul 2020 07:05 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11357 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year