Pemeliharaan dan pendidikan anak yatim dalam Al-Qur'an
Kulsum, Umi (2008) Pemeliharaan dan pendidikan anak yatim dalam Al-Qur'an. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
3102119_umi_kulsum.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB) | Preview
Abstract
Umi Kulsum (3102119) Pemeliharaan dan Pendidikan Anak Yatim dalam Al-Qur’an. Skripsi. Semarang. Fakultas Tarbiyah. IAIN Walisongo. 2008.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemeliharaan dan Pendidikan Anak Yatim yang terdapat dalam Al-Qur’an
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library reseach). Artinya, mengumpulkan data yang diinginkan dan relevan dengan masalah yang dikaji, konsentrasi penelitian ini pada kajian ayat, untuk mendapatkan interpretasi dan mengungkapkan makna dibalik teks (al-Qur’an). Kemudian dianalisis dengan menggunakan metode maudhu’i, yakni dengan menghimpun ayat-ayat al-Qur’an yang membicarakan satu topik yang kemudian dikaji dari berbagai sudut pandang.
Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa anak yatim dalam al-Qur’an mempunyai pengertian anak yang masih kecil belum baligh dan telah ditinggal mati oleh bapaknya. Kata yatim dalam al-Qur’an disebutkan sebanyak 23 kali yang diantaranya bertempat pada surat al-Baqarah ayat 220, yang merupakan perintah untuk bergaul dan memelihara anak yatim dengan baik, surat an-Nisa’ ayat 2, 3, 6, 8, 10, 36, dan 127, surat al-An’am ayat 152, merupakan ayat tentang pemeliharaan terhadap harta anak yatim. Sedangkan dalam surat al Ma'un ayat 2 merupakan penegasan Allah terhadap larangan berbuat kasar dan menghardik anak yatim serta ayat-ayat lain yang semuanya memuat tentang pemeliharaan anak yatim secara keseluruhan.
Memelihara anak yatim dalam al-Qur'an ditegaskan sebagai kewajiban bagi seluruh umat terutama bagi kerabatnya, dengan memperlakukannya sebagaimana anak kandung dan bergaul dengannya sebagaimana saudaranya sendiri. Memelihara anak yatim diartikan termasuk memelihara harta ataupun mengembangkannya untuk nantinya diserahkan kembali ketika anak yatim tersebut jika sudah mencapai usia dewasa dan telah mampu memelihara hartanya sendiri dengan baik.
Pemeliharaan anak yatim diantaranya memberikan pendidikan melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan untuk mengembangkan seluruh aspek pribadinya, dengan tujuan untuk menjadikannya manusia yang memiliki sikap positif terhadap agama, berkepribadian yang kuat dan mandiri, potensi jasmani dan rohani serta intelektual yang berkembang secara optimal. Melalaikan dan tidak memperhatikannya akan berakibat fatal pada berbagai macam dampak negatif yang akan menuju pada kehancuran umat. Tanggung jawab besar bagi kerabat atau wali, para pendidik dan pengasuh atau masyarakat serta pemerintah terhadap pemeliharaan anak yatim untuk membina dan mendidiknya.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pendidikan anak; Pemeliharaan anak yatim; Anak Yatim |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.77 Islamic religious education |
Divisions: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > 86208 - Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 01 Jul 2020 07:42 |
Last Modified: | 01 Jul 2020 07:42 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11464 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year