Nilai-nilai pendidikan kesehatan mental dalam qiyamullail : studi analisis pemikiran Dr. Mohammad Sholeh dalam buku “Terapi Shalat Tahajjud”
Jalil, Abdul (2008) Nilai-nilai pendidikan kesehatan mental dalam qiyamullail : studi analisis pemikiran Dr. Mohammad Sholeh dalam buku “Terapi Shalat Tahajjud”. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
3102307_ABDUL_JALIL.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB) | Preview
Abstract
Abdul Jalil (NIM: 3102307). “NILAI-NILAI PENDIDIKAN KESEHATAN MENTAL DALAM QIYAMULLAIL (Studi Analisis Pemikiran Dr. Mohammad Sholeh dalam Buku “Terapi Shalat Tahajjud”).” Skripsi. Semarang: Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo 2008.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, pertama, apa nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam ibadah qiyamullail serta hikmah dan manfaatnya. Kedua, bagaiamana pemikiran Dr. Mohammad Sholeh tentang qiyamullail dalam bukunya yang berjudul “Terapi Shalat Tahajud” serta hubungannya dengan pendidikan kesehatan mental.
Dalam penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan pendekatan filosofis yaitu prosedur pemecahan masalah yang diselidiki secara rasional, yang biasanya berangkat dari sebuah konsep maupun teori. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan (library research), maka dalam mengumpulkan data penulis melakukan telaah pustaka yang berkaitan dengan penelitian. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu pemaparan gambaran mengenai situasi yang diteliti dalam bentuk uraian eksploratif. Dan metode interpretatif artinya menyelami buku untuk sedapat mungkin mengungkapkan arti dan makna yang disajikan.
Di dalam bukunya Dr. Mohammad Sholeh yang berjudul “Terapi Shalat Tahajud”, telah diketahui bahwa shalat tahajjud (qiyamullail) yang dilakukan dengan ikhlas lagi khusyu dan kontinu, akan menumbuhkan ketenangan dan ketentraman jiwa serta batin seseorang, sehingga membuat si pengamal shalat tahajud sehat fisik maupun mentalnya. Melalui shalat yang ikhlas lagi khusyu, hati seseorang akan bisa dekat dengan Tuhan. Jika hati manusia mendekat kepada Tuhan, yang mencipta penyakit dan obatnya, yang memerintah dunia sesuai dengan kehendaknya. Maka baginya akan tersedia obat-obatan bagi penyakitnya. Hal demikian tidak bisa dialami oleh orang yang tidak beriman dan buta hatinya. Telah terbukti bahwa jika ruh manusia menjadi kuat, maka menguat pula jiwa dan tubuhnya. Ketiganya akan saling bekerjasama untuk mengusir dan mengatasi penyakit.
Antara qiyamullail dengan pendidikan kesehatan mental satu sama lain saling berhubungan, karena qiyamullail sangat bermanfaat terutama dalam membentuk dan membina diri sendiri mempunyai mental yang sehat. Ciri orang yang bermental sehat adalah selalu mengikuti aturan-aturan yang ada di masyarakat dan terhindar dari penyakit hati seperti ghibah, namimah, ujub, takabur, sum’ah, dan hasad serta selalu bersikap yang jujur, optimis, dan tidak putus asa. Sedangkan nilai-nilai pendidikan mental yang terkandung di dalam qiyamullail di antaranya yaitu: kesehatan fisik dan mental, ketenangan dan ketentraman jiwa, terhindar dari penyakit hati, dan akan senantiasa mengikuti aturan agama dan masyarakat.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pendidikan kesehatan mental; Qiyamullail; Shalat tahajud |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.3 Islamic Worship / Ibadah > 297.38 Rites, prayer 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.77 Islamic religious education |
Divisions: | Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan > 86208 - Pendidikan Agama Islam |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 02 Jul 2020 04:25 |
Last Modified: | 02 Jul 2020 04:25 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11482 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year