Analisis pendapat Ibnu Hazm tentang saksi dalam jual-beli
Tukhfah, UMI (2007) Analisis pendapat Ibnu Hazm tentang saksi dalam jual-beli. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
2100060_Umi Tukhfah.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB) | Preview
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Untuk memberikan informasi ilmiah tentang wajibnya menghadirkan saksi dalam jual-beli. 2) Untuk menjelaskan fungsi saksi dalam jual –beli. 3). Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan ilmiah di bidang ekonomi Islam dan kehidupan sosial. Penelitian ini menggunakan metode riset kepustakaan (library research) dengan teknik deskriptif analisis atau (content analisis) yakni data yang dianalisis menurut isinya. Metode komparatif untuk membandingkan pemikiran Ibnu Hazm dengan ulama-ulama yang lain.
Permasalahan tentang saksi dalam jual beli menurut Ibnu Hazm adalah setiap transaksi yang dilakukan oleh dua orang yang berjual-beli sedikit ataupun banyak, untuk menghadirkan dua orang saksi lelaki atau satu orang lelaki bersama dua orang perempuan. Saksi-saksi tersebut harus terdiri dari orang-orang yang dapat dipandang adil (jujur). Jika dua pihak yang berjual-beli tidak dapat menemukan saksi yang adil, berarti gugurlah wajib kesaksian. Sementar jika dua belah pihak yang berjual-beli itu dapat menemukan saksi, tetapi tidak mau menghadirkannya, maka dua-duanya melanggar ketentuan Allah, tetapi jual-belinya sah.
Menurut Ibnu Hazm saksi dalam jual – beli hukumnya wajib, sedangkan kewajiban persaksian hanya terjadi setelah sempurnanya jual-beli. Pada prinsipnya metode istinbath yang dipakai Ibnu Hazm dalam menentukan sesuatu hukum menggunakan 4 (empat) dasar dalil pokok: Al-Qur'an, As-Sunnah, Ijma’, dan Dalil.
Ibnu Hazm juga telah menerangkan mengenai ketentuan-ketentuan hukum yang ada pada QS. Al-Baqarah: 282-283 sebagai dasar adanya saksi dalam jual-beli bahwa Allah SWT telah memerintahkan persaksian dalam sirkulasi perdagangan dan memerintahkan juga agar para saksi yang bersangkutan tidak menumbulkan kesulitan. Karena dengan adanya saksi tersebut lebih menjauhkan keragu-raguan.
Menurut kesepakatan ulama saksi dalam jual – beli hanya sekedar anjuran atau bersifat sunnah, dengan tujuan untuk berhati-hati, agar tidak terjadi sengketa di kemudian hari.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hukum Islam; Muamalah; Ibn Hazm; Ibnu Hazm; Saksi |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.3 Islamic Worship / Ibadah |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Umar Falahul Alam |
Date Deposited: | 06 Aug 2020 08:26 |
Last Modified: | 06 Aug 2020 08:26 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11597 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year