Strategi Dakwah Islam Kekinian
Anas, Ahmad (2015) Strategi Dakwah Islam Kekinian. Pustaka Rizki Putra, Semarang. ISBN 978-979-9430-98-4
Strategi_Dakwah_cover.jpg
Download (4MB) | Preview
Strategi_Dakwah_Halamn_judul.jpg
Download (4MB) | Preview
Strategi_Dakwah_Daftar_Isi.doc
Download (86kB)
Strategi Dakwah-BAGIAN PERTAMA.pdf
Download (1MB) | Preview
Abstract
Sebagaimana sudah dikemukakan dalam berbagai bab sebelumnya,
bahwa globalisasi mengakibatkan dunia terbentuk dalam satu global village
(desa buana) yang mensyaratkan adanya desa-desa yang "di/terkotakan".
Seluruh pelosok dunia menjadi kota atau metropolis dengan gebyar
kemodernan yang dipoles oleh wajah teknikalisasi dan berlanjut dengan
urbanisasi serta industrialisasi. Atau paling tidak, seluruh pelosok desa
menjadi terkotakan karena efek arus komunikasi dan informasi. Jaringan
komunikasi nir-kabel telah memungkinkan masyarakat di pelosok desa
mampu mengakses informasi, dan melakukan komunikasi lintas negara.
Sesuai kategori yang dibuat oleh Egon Ernest Bergel,1
yang disebut
kota adalah suatu wilayah yang secara geografis didiami oleh lebih dari
10.000 orang (the city) atau yang jumlahnya tidak ditentukan lagi tapi
sudah didukung oleh modernitas-industrialis (the metropolis). Maka
karakter yang sesuai untuk Indonesia baru terbatas pada sektor kota-kota
seperti terutama Jakarta, Semarang, Bandung, Surabaya, Surakarta dan
Yogyakarta. Akan tetapi, faktor kemajuan komunikasi dan informasi dengan
segenap perangkat canggihnya, menjadikan suatu desa menjadi kota tidak
secara geografis, tetapi secara antropologis-kultural, yang mana
masyarakatnya menjadi berbudaya kota (urban).
Fenomena itulah yang kini terjadi. Oleh karenanya, pembicaraan
globalisasi yang bercirikan kondisi mondial (menyatu-padunya dunia karena
arus telekomunikasi dan informasi) –di mana sekat-sekat desa dan kota
hanya terletak pada kondisi geografis semata, sementara faktor-faktor
sosial dan budaya telah menyatu-padu– maka analisa pada bab ini justru dititikberatkan pada proses “pengkotaan” (urbanisasi) budaya dan
keberagamaan dalam masyarakat kita dewasa ini.
Bila hal tersebut tidak segera disikapi, maka justru pernyataan
Samuel P. Huntington tentang bentrokan antar peradaban,2
justru akan
terjadi dalam lingkungan umat beragama bangsa Indonesia sendiri, dalam
bentuk benturan dan kejutan-kejutan berbudaya dan beragama, yang tentu
menjadikan iklim bermasyarakat tidak seimbang dengan faktor peradaban
yang kian maju.
Item Type: | Book |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Stragi dakwah; Media dakwah; Paradigma dakwah; Kekinian; Masyarakat modern |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.7 Propagation of Islam > 297.74 Dakwah |
Divisions: | Buku (Books) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 08 Oct 2020 04:28 |
Last Modified: | 08 Oct 2020 04:28 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11676 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year