Analisis pendapat Ibnu Hazm tentang diperbolehkannya sujud sahwi dalam keadaan berhadas
Alimin, Zaenal (2007) Analisis pendapat Ibnu Hazm tentang diperbolehkannya sujud sahwi dalam keadaan berhadas. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
NIM_2100038_Skripsi Lengkap.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (967kB) | Preview
Abstract
Sujud sahwi merupakan ibadah yang dikerjakan apabila melakuakan sesuatu di dalam shalat. Adapun mengenai bagaimana sujud sahwi itu dikerjakan para Ulama berbeda pendapat. Sebagian mereka berpendapat bahwa sujud sahwi hanya dikerjakan sebagaimana yang pernah Nabi SAW kerjakan. Sebagian yang lain berpendapat bahwa apa yang dikerjakan oleh Nabi SAW semasa hidupnya hanyalah sebagai contoh saja, sehingga harus dikembangkan lagi.
Mengenai tata cara pun mereka berbeda pendapat. Di anatara mereka ada yang berpendapat behwa sujud sahwi itu dikerjakan setelah salam. Dan ada yang berpendapat bahwa sujud sahwi itu sebelum salam.
Apakah itu setelah salam maupun sesudah salam, akan tetapi ketika sujud sahwi itu dikerjakan ada sebagian Ulama berpendapat bahwa sujud sahwi boleh dikerjakan dalam keadaan berhadas. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ibnu Hazm. Adapun Ulama lain seperti Ulama Syafi’iyyah berpedoman bahwa sujud sahwi harus dikerjakan dalam keadaan suci.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ibnu Hazm;sujud sahwi |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.14 Religious Ceremonial Laws and Decisions |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Hartono Hartono |
Date Deposited: | 09 Dec 2020 03:01 |
Last Modified: | 09 Dec 2020 03:01 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11928 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year