Pembagian waris pada keluarga beda agama di Kel. Kalipancur Kec. Ngaliyan Semarang
Khafidli, Muhammad Furqan (2007) Pembagian waris pada keluarga beda agama di Kel. Kalipancur Kec. Ngaliyan Semarang. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
NIM_2100076_Skripsi Lengkap.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (1MB) | Preview
Abstract
Dalam hubungannya dengan waris mewarisi pada keluarga beda agama, hal ini menunjukkan adanya anggota keluarga yang beragama Islam dan anggota keluarga yang beragama non Islam. Dalam kondisi seperti ini akan bersentuhan dengan persoalan waris beda agama bila pihak pewaris meninggal dunia. yang menjadi perumusan masalah yaitu apakah faktor-faktor yang melatarbelakangi fenomena keluarga beda agama? Bagaimana analisis hukum Islam terhadap pembagian waris pada keluarga beda agama di kel. Kalipancur Kec. Ngaliyan Semarang?
Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dan dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Metode ini bermaksud menggambarkan, memaparkan keadaan obyek penelitian, yaitu menggambarkan tentang pembagian waris pada keluarga beda agama di kel. Kalipancur kec. Ngaliyan Semarang.
Penelitian ini bertujuan mengembangkan teori berdasarkan data dan pengembangan pemahaman dari hasil penelitian. Data yang dikumpulkan disusun, dijelaskan, dan selanjutnya dilakukan analisa, dengan maksud untuk mengetahui hakikat sesuatu dan berusaha mencari pemecahan melalui penelitian pada faktor-faktor tertentu yang berhubungan dengan fenomena yang sedang diteliti. Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pembagian waris keluarga beda agama di antaranya: (1) Faktor pendidikan. Di Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan bahwa pendidikan yang ditempuh oleh anak, remaja dan pemuda sangat beragaman, namun pada umumnya mereka diberi kebebasan untuk memasuki sekolah-sekolah yang sesuai dengan minat anak. Pada umumnya mereka lebih banyak masuk sekolah-sekolah umum dengan pertimbangan bahwa lulusan dari sekolah umum lebih besar peluangnya untuk bisa diterima di perusahaan-perusahaan dibandingkan dengan sekolah-sekolah diniyah. (2) Faktor budaya. Masuknya budaya-budaya asing sangat mudah diapresiasi dan ternyata budaya asing lebih dominan menjadi pilihan mereka. (3) Faktor agama. Sikap keberagaman mereka sangat terbuka dan membuang jauh-jauh sikap fanatisme beragama. Dalam penelitian di kelurahan Kalipancur, berdasarkan hasil wawancara dengan responden yaitu yang berjumlah 20 keluarga, dijumpai adanya keluarga yang antara anak dengan orang tuanya berbeda agama, yang satu Islam dan lainnya beragama Kristen, juga ada Hindu dan Budha. Satu hal yang menarik dari kehidupan keluarga itu yaitu pada waktu orang tua dari keluarga itu meninggal dunia ternyata ada pembagian waris dan waris itu di bagi-bagi tanpa membedakan agama.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa pembagian waris yang antara anggota keluarga yang berbeda agama di Kelurahan Kalipancur itu sangat bertentangan dengan hukum Islam.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pembagian waris;beda agama; kali pancur semarang |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.27 Islam and social sciences > 297.273 Islam and economics 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.54 Zakat (Wakaf, Hibah, Infak, Sedekah, dll.) |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Hartono Hartono |
Date Deposited: | 09 Dec 2020 03:01 |
Last Modified: | 09 Dec 2020 03:01 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11930 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year