Pemberian gelar wali al-amr al-dharuri bi al-syaukah oleh Nahdlatul Ulama kepada Presiden Soekarno dalam perspektif fiqh siyasah
Basuki, Minto (2007) Pemberian gelar wali al-amr al-dharuri bi al-syaukah oleh Nahdlatul Ulama kepada Presiden Soekarno dalam perspektif fiqh siyasah. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
2102142_Minto Basuki.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (857kB) | Preview
Abstract
ABSTRAKSI
Sebagai organisasi sosial keagamaan, Nahdlatul Ulama tidak lepas dari wacana pemikiran keagamaan ahl al-sunnah wa al-jama’ah atau Sunni. Organisasi ini secara tegas memproklamirkan diri sebagai penganut setia paham ahl al-sunnah wa al-jama’ah atau Sunni sebagai pola kehidupannya. Ahl al-sunnah wa al-jama’ah sebagai paham keagamaan yang dipedomani oleh NU, telah membentuk karakter warga NU dalam merespon semua dimensi kehidupan. Salah satunya adalah pemberian gelar wali al-amr al-dharuri bi al-syaukah oleh NU kepada Presiden Soekarno.
Dalam skripsi ini, penulis menganalisis sejauhmana pengaruh pemikiran politik Sunni terhadap pemikiran politik NU. Masalah pokok yang akan menjadi fokus pembahasan dalam skripsi ini adalah kedudukan wali al-amr al-dharuri bi al-syaukah dalam fiqh siyasah dan tinjauan fiqh siyasah terhadap pemberian gelar wali al-amr al-dharuri bi al-syaukah oleh NU kepada Presiden Soekarno. Skripsi ini juga membahas faktor-faktor apa saja yang melatar belakangi pemberian gelar tersebut.
Sifat kajian dari skripsi ini adalah deskriptif analisis. Metode ini digunakan sebagai upaya untuk mendeskripsikan dan menganalisis secara sistematis terhadap beberapa fakta, sehingga memberikan gambaran tentang apresiasi pemikiran dan dinamika yang terjadi di dalam Nahdlatul Ulama. Adapun dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode dokumentasi, baik melalui buku, catatan-catatan transkrip, surat kabar, majalah dan bentuk-bentuk tulisan lainnya. Adapun untuk memahami dan memperoleh kesimpulan yang valid tentang realitas dan dinamika kepolitikan Nahdlatul Ulama, khususnya pada saat pemberian gelar wali al-amr al-dharuri bi al-syaukah kepada Presiden Soekarno, maka akan digunakan pendekatan sejarah (historycal approach) untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan obyektif dengan mengumpulkan, mengevaluasi memverifikasi serta mensintensiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pemikiran politik NU banyak terinspirasi dari pemikiran politik Sunni. Pandangan keagamaan Sunni versi NU akan makin jelas pengaruhnya ketika dihubungkan dengan pemikiran dan perilaku politik para tokoh NU. Hubungan dialektik antara Sunni sebagai sistem ajaran yang bernilai teologis dengan NU pada akhirnya menyebabkan perilaku politisi NU yang kental dengan nuansa teologis Sunni. Konferensi Alim Ulama pada tanggal 2-7 Maret 1954 di Cipanas Cianjur Jawa Barat yang menetapkan Presiden Soekarno sebagai wali al-amr al-dharuri bi al-syaukah dapat dipahami dalam konteks ini. Salah satu pertimbangan pengangkatan Presiden Soekarno sebagai wali al-amr al-dharuri bi al-syaukah adalah dalam rangka mengefektifkan kekuasaan politik, kaitannya dengan keabsahan di mata fiqh.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gelar Kehormatan; Politik; Soekarno; Presiden Republik Indonesia |
Subjects: | 300 Social sciences > 320 Political science (Politics and government) > 322 Relation of state to organized groups |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74231 - Hukum Pidana Islam |
Depositing User: | Umar Falahul Alam |
Date Deposited: | 10 Dec 2020 02:13 |
Last Modified: | 03 Jul 2021 02:49 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11976 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year