Studi analisis terhadap keputusan Bahtsul Masail Konbes Pbnu ke-1 tahun 1960 di Jakarta tentang keharusan adanya izin dari ahli waris dalam pembagian harta gono-gini
Muzayyanah, Aeni (2007) Studi analisis terhadap keputusan Bahtsul Masail Konbes Pbnu ke-1 tahun 1960 di Jakarta tentang keharusan adanya izin dari ahli waris dalam pembagian harta gono-gini. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
2102275_Skripsi lengkap.PDF - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (2MB) | Preview
Abstract
Aeni Muzayyanah (2102275) Studi Analisis terhadap Keputusan Bahtsul Masail Konbes PBNU Ke-1 Tahun 1960 di Jakarta tentang Keharusan Adanya Izin dari Ahli Waris dalam Pembagian Harta Gono-Gini.
Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui alasan bahtsul masail Konbes PBNU ke-1 tahun 1960 di Jakarta tentang keharusan adanya izin dari ahli waris dalam pembagian harta gono-gini. 2) untuk mengetahui istinbath bahtsul masail Konbes PBNU ke-1 tahun 1960 di Jakarta tentang keharusan adanya izin dari ahli waris dalam pembagian harta gono-gini.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dalam hal ini penulis membandingkan pendapat imam mazhab. Mazhab Syafi’i memberikan pendapat bahwa perkongsian hukumnya tidak boleh. Sedangkan mazhab Hanafi, mazhab Maliki dan mazhab Hambali memberikan pendapat bahwa perkongsian pada umumnya boleh dalam syariat Islam.
Pendapat ulama di satu pihak dan pendapat bahtsul masail Konbes PBNU di lain pihak. Sebagai pendekatannya penulis menggunakan ushul fiqh dalam mendukung pemikirannya, penulis juga menggunakan metode content analysis.
Dalam penelitian ini dapat penulis simpulkan bahwa pada dasarnya pendapat bahtsul masail Konbes PBNU ke-1 tahun 1960 di Jakarta tentang keharusan adanya izin dari ahli waris dalam pembagian harta gono-gini adalah dengan adanya izin dari ahli waris maka terbentuklah isthalahah, ridla biridhan atau ‘an taradhin. Lain halnya dalam KHI pasal 96 ayat 1: Apabila terjadi cerai mati, maka separuh harta bersama menjadi hak pasangan yang hidup lebih lama. Dan dalam UU Perkawinan No.1 Tahun 1974 pasal 37: Bila perkawinan putus karena perceraian, harta bersama di atur menurut hukumnya masing-masing. Hal ini menunjukkan pendapat bahtsul masail Konbes PBNU sangatlah relevan karena dalam pemikirannya berasal dari jalan ijtihad dan bersumber dari hukum Islam.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi mahasiswa, para ahli hukum agama, para peneliti, dan semua pihak yang membutuhkan di lingkungan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Analisis; Bahtsul Masail Konbes NU; Jakarta; Izin; Ahli waris; Gono gini |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.01 Philosophy and Theory of Islam 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.6 Islamic history > 297.65 Organizations of Islam |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Agus Wayan Yulianto |
Date Deposited: | 10 Dec 2020 03:41 |
Last Modified: | 10 Dec 2020 03:41 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/11984 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year