Tinjauan hukum Islam terhadap praktek perhitungan weton dalam menentukan perkawinan : studi kasus di Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati
Ahmadi, Ali (2018) Tinjauan hukum Islam terhadap praktek perhitungan weton dalam menentukan perkawinan : studi kasus di Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati. Masters thesis, UIN Walisongo.
Tesis_1500018042_Ali_Ahmadi.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (4MB) | Preview
Abstract
Perhitungan weton perkawinan merupakan salah satu bagian terpenting dari rangkaian adat perkawinan Jawa, khususnya di Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati. Bagi sebagian masyarakat sekitar penggunaan perhitungan weton dalam perkawinan menjadi salah satu hal yang wajib (sekufu’).Paradigma tersebut merupakan salah satu kebudayaan masyarakat yang sebagian dari khazanah budaya Jawa. Meskipun masih dipertahankan oleh sebagian besar masyarakat, tetapi hal tersebut sudah mulai ditinggalkan masyarakat Jawa yang merupakan peninggalan leluhurnya, akibat dari pengaruh kebudayaan modern.
Jenis penelitian dalam penyusunan karya ilmiah menggunakan penelitian lapangan (field research) yakni penelitian yang dilakukan langsung pada responden. Adapun sumber data penelitiannya berupa hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dari masyarakat Kecamatan Dukuhseti Kabupaten pati. Teori yang digunakan yaitu teori tindakan rasional yang di gagas oleh Max Weber. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Hukum Islam yang meneliti tentang norma dasar, pelaksanaan norma dasar, serta dampak norma dasar dalam perhitungan weton perkawinan di Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati.
Bahwa mengenai perhitungan weton dalam perkawinan masyarakat Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati banyak yang melakukan, akan tetapi peneliti juga menemukan masyarakat yang tidak mempercayai atau mengabaikan perhitungan weton kelahiran dalam perkawinan, hal tersebut dilatarbelakangi oleh keluarga, lingkungan masyarakat, keyakinan agama yang kuat serta percaya kepada qadha dan qadar. Oleh karena itu tidak semua masyarakat mempercayai hal tersebut, karena di dalam Hukum Islam tidak ada ketentuan secara jelas.
Adapun motif sebab yang mendasari penggunaan perhitungan weton perkawinan yaitu rasa menghormati terhadap nilai tradisi yang diwariskan leluhur, meyakini atas kebenaran perhitungan weton dan hari baik, serta berada di lingkungan masyarakat Jawa. Sedangkan motif tujuan masyarakat Kecamatan Dukuhseti menggunakan perhitungan weton adalah ingin mendapat kelancaran dan keselamatan dalam hidup, tidak ingin melupakan tradisi leluhur, serta tidak ingin mendapatkan malapetaka karena melupakan perhitungan weton tersebut.
ABSTRACT:
Weton marriage calculation is one of the most important parts of a series of Javanese marriages, especially in Dukuhseti District, Pati Regency. For some people around the use of weton calculations in marriage is one of the things that are obligatory. The paradigm is one of the culture of society which is part of the treasures of Javanese culture. Although it is still maintained by most people, it has already begun to be abandoned by the Javanese people who are the legacy of their ancestors, a result of the influence of modern culture.
Type of research in the preparation of scientific work using field research (field research) is research conducted directly on the respondents. The source of the research data is the results of interviews, observations, and documentation from the community of Dukuhseti District, Pati Regency. The theory used is the theory of rational action in the idea by Max Weber. This study uses qualitative methods with Islamic Law approach that examines basic norms, the implementation of basic norms, and the impact of basic norms in the calculation of weton marriages in Dukuhseti District, Pati Regency.
Whereas regarding the weton calculation in the marriage of the Dukuhseti District community, Pati District did a lot, but researchers also found that people did not believe or ignore the calculation of weton births in marriage, this was motivated by the family, the community, strong religious beliefs and the belief in qadha and qadar. Therefore, not all people believe this, because there is no clear provision in Islamic Law.
The motive for the reasons underlying the use of weton marriage calculations is a sense of respect for the traditional values inherited from ancestors, believing in the truth of weton calculations and good days, and being in the Javanese community. Whereas the motive of the purpose of the community of Dukuhseti Subdistrict uses the weton calculation is to get smoothness and safety in life, do not want to forget the ancestral traditions, and do not want to get have because of forgetting the weton calculation.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hukm Islam; Perhitungan weton; Perkawinan |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 76103 - Ilmu Agama Islam (S2) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 15 Dec 2020 03:44 |
Last Modified: | 15 Dec 2020 03:44 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12068 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year