Waktu faḍīlah, ikhtiyār, dan jawāz salat lima waktu dalam daerah normal dan abnormal : studi kitab al-Majmū’ karya Imam An-Nawawi
Manzil, Li’izza Diana (2018) Waktu faḍīlah, ikhtiyār, dan jawāz salat lima waktu dalam daerah normal dan abnormal : studi kitab al-Majmū’ karya Imam An-Nawawi. Masters thesis, UIN Walisongo.
TESIS_1600028006_LIIZZA_DIANA_MANZIL.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB) | Preview
Abstract
Waktu faḍīlah, ikhtiyār, dan jawāz dalam kitab al-Majmū’ karya Imam an-Nawawi secara teori fikih ditentukan berdasarkan fenomena pergerakan Matahari. Melihat fenomena pergerakan Matahari lebih mudah pada daerah normal daripada daerah abnormal lintang di atas 46˚ karena perbedaan siang dan malamnya sangat mencolok dan lebih sulit lagi jika waktu faḍīlah, ikhtiyār, dan jawāz belum diformulasikan dalam bentuk jam. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan bagaimana aplikasi waktu faḍīlah, ikhtiyār, dan jawāz salat lima waktu dalam kitab al-Majmū’ pada daerah normal dan abnormal. Mengapa terdapat pembagian waktu faḍīlah, ikhtiyār, dan jawāz salat lima waktu menurut kitab al-Majmū’ dalam fikih. Permasalahan tersebut dibahas melalui studi kepustakaan dengan pendekatan scientific cum doctriner. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan metode deskriptif dan matematis.
Hasil kajian ini menunjukkan aplikasi waktu faḍīlah, ikhtiyār, dan jawāz salat lima waktu dalam kitab al-Majmū’ pada daerah normal jamnya teridentifikasi dan berubah setiap hari sesuai deklinasi Matahari dan pada daerah abnormal ada yang tidak teridentifikasi solusinya dengan rumus interpolasi T. Djamaluddin. Yang perlu diperhatikan adalah lintang di atas 68˚U, waktu zuhur dan asar akan selalu teridentifikasi meskipun sebenarnya tidak ada karena tidak mengacu pada tinggi Matahari padahal saat itu titik kulminasi atas -1˚ di bawah ufuk. Secara fikih terdapat pembagian waktu faḍīlah, ikhtiyār, dan jawāz salat lima waktu dalam kitab al-Majmū’ disebabkan dua hal, yaitu: pertama, adanya hadis Nabi Saw tentang dasar waktu salat lima. Kedua, adanya hadis tentang ridha, rahmat dan ampunan Allah pada awal, tengah dan akhir waktu salat sebagai waktu faḍīlah, ikhtiyār, dan jawāz yang mengindikasikan sebagai anjuran melaksanakan salat di awal waktu (waktu faḍīlah) dengan keutamaan yang lebih.
ABSTRACT
The faḍīlah, ikhtiyār, and jawāz time in al-Majmū' book by Imam an-Nawawi in fiqh theory is determined based on the phenomenon of the movement of the Sun. Seeing the phenomenon of the movement of the Sun is easier in the normal area than the abnormal areas of latitude above 46˚ because the day and night differences are very striking and more difficult if the time faḍīlah, ikhtiyār, and jawāz have not been formulated in the form of clocks. This study is intended to answer the question of how the application of fadīlah, ikhtiyār, and jawāz time of five prayers in al-Majmū' book in normal and abnormal areas. Why is there a division of fadīlah, ikhtiyār, and jawāz time of five prayers according to the book of al-Majmū' in fiqh. The problem is discussed with library research and scientific cum doctriner approach. Data collection techniques used are documentation, then analyzed using descriptive and mathematical methods.
The results of this study indicate that the application of the fadilah, ikhtiyar, and jawaz time of five prayers in the al-Majmū' book in the normal area the clock is identified and changed every day according to the sun's declination and in the abnormal area there is no identified and solution it by T. Djamaluddin interpolation formula. What needs to be considered is the latitude above 68˚U, the zuhur and asar time will always be identified even though there is actually nothing because it does not refer to the high of the Sun when at that point the culmination is -1˚ under the horizon. Jurisprudently there is a division of fadīlah, ikhtiyār, and jawāz time of five prayers in the book of al-Majmū'due to two things, namely: first, the existence of the Prophet's hadith concerning the basic time of the five prayers. Secondly, the existence of the hadith about the pleasure, mercy and forgiveness of Allah at the beginning, middle and end of the time of prayer as the time of fadīlah, ikhtiyār, and jawāz which indicate as a suggestion of performing prayers at the beginning of time (fadīlah time) with the more fadīlah.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Waktu salat; Waktu faḍīlah; Waktu ikhtiyār; Waktu jawāz; Daerah normal; Daerah abnormal; Kitab al-Majmū’; Imam Al-Nawawi |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.3 Islamic Worship / Ibadah > 297.38 Rites, prayer |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 50102 - Ilmu Falak (S2) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 25 Jan 2021 02:00 |
Last Modified: | 25 Jan 2021 02:00 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12085 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year