Penolakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terhadap kesaksian hasil rukyat di bawah imkan al-rukyah dari tahun 1998 - 2017

Rizalludin, Rizalludin (2018) Penolakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terhadap kesaksian hasil rukyat di bawah imkan al-rukyah dari tahun 1998 - 2017. Masters thesis, UIN Walisongo.

[thumbnail of TESIS_1600028015_Rizalludin]
Preview
Text (TESIS_1600028015_Rizalludin)
TESIS_1600028015_Rizalludin.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (11MB) | Preview

Abstract

NU yang dikenal konsisten dengan rukyat sebagai penentu awal bulan kamariah, dalam prakteknya tidak semua laporan kesaksian rukyat diterima. Ada 9 kesaksian rukyat yang dianggap tidak sah dari tahun 1998-2017, yaitu tahun 1998, 2001, 2002, 2006, 2007, 2011, 2012, 2013 dan 2017. Akibatnya, 9 kesaksian tersebut ditolak oleh PBNU karena menurut hisab kontemporer di lokasi rukyat belum mencapai kriteria Imka>n al-rukyah dengan indikator minimal tinggi hilal 2 derajat, umur bulan 8 jam, atau jarak Matahari-Bulan 3 derajat (elongasi). Penelitian ini bermaksud untuk memahami lebih dalam mengenai : 1) Alasan PBNU menjadikan kriteria Imka>n al-rukyah sebagai dasar penolakan kesaksian rukyat. 2) Implikasi dari penolakan kesaksian rukyat di bawah kriteria Imka>n al-rukyah terhadap konsistensi rukyat sebagai penentu awal bulan kamariah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan kajian penelitian kepustakaan/literatur. Sumber data yang digunakan adalah buku “Pedoman Rukyat dan Hisāb Nahdlatul Ulama” dan “Laporan Lajnah Falakiyah kepada PBNU tentang Penyelenggaraan Rukyat untuk Idul Fitri 1427 H” sebagai sumber data primer serta buku-buku yang membahas persoalan penentuan awal bulan kamariah sebagai sumber data sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi dan wawancara (Interview). Semua data dianalisis dengan metode deskriftif-analisis dan pendekatan historis yang terfokus pada penolakan PBNU terhadap kesaksian di bawah Imka>n al-Rukyah.
Penelitian ini menghasilkan bahwa pendapat Ibn Hajar al-Haitami yang menyatakan bahwa syahadat (kesaksian melihat hilal) dapat ditolak jika ahli hisāb sepakat memustahilkannya, dan dapat diterima jika para ahli hisāb masih memperselisihkannya sebagai dasar pegangan penolakan PBNU. Adapun alasan PBNU menjadikan kriteria Imka>n al-rukyah sebagai dasar penolakan adalah; (1) untuk meningkatkan kualitas rukyat dengan didukung oleh Metode hisab tahkiki tadkiki/ashri, NUMO (Nahdlatul Ulama Mobile Observatory), rukyat setiap bulan kamariah, banyaknya lokasi rukyat ideal; (2) Bersama-sama mengawali awal bulan dengan pemerintah; (3) Praktek di lapangan; dan (4) Menghindari orang-orang yang berlaku manipulatif. Dan ditemukan implikasi dari penolakannya yaitu; (1) meningkatnya kualitas rukyat; (2) NU dan Pemerintah cenderung bisa bersama dibandingkan dengan terjadinya perbedaan; (3) ikhbar terlambat; (4) berbedanya antara PBNU dan PWNU Jawa Timur tahun 1998, 2001 dan 2006; (5) menurunnya semangat rukyat; dan (6) tidak berani bersaksi (timbul keragu-raguan). Adapun saran penulis demi terciptanya konsistensi rukyat sebagai penentu awal bulan kamariah adalah; Pertama, dengan konsistensi NU dalam menerapkan imka>n al-rukyah di masing-masing lokasi rukyat, secara tegas NU dapat menolak apabila terdapat kesaksian rukyat yang secara perhitungan kontemporer belum memenuhi batas minimal imka>n al-rukyah. Tetapi jika pada saat penetapan ternyata pemerintah melalui sidang isbat menerima kesaksian tersebut dan menjadikan dasar rukyat sebagai penentu masuknya bulan baru, maka NU taat terhadap keputusan pemerintah demi menghilangkan perbedaan; Kedua, pada saat ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia telah mencapai batas minimal imka>n al-rukyah, namun faktanya tidak ada yang berhasil melihat hilal, maka NU menetapkan awal bulan atas dasar istikmal, walaupun pada saat itu pemerintah melalui sidang isbat menetapkan berdasarkan hisa>b imka>n al-rukyah. Karena pemerintah menetapkan masuknya bulan baru hanya berdasarkan hisab dan mengabaikan rukyat, NU tidak perlu taat dan ikut ketetapan tersebut.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Kesaksian hasil rukyat; Imkan al-rukyah; Rukyatul hilal; Penolakan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
Subjects: 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak)
200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.6 Islamic history > 297.65 Organizations of Islam
Divisions: Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 50102 - Ilmu Falak (S2)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 25 Jan 2021 02:29
Last Modified: 25 Jan 2021 02:29
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12088

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics