Kulminasi bulan sebagai acuan titik koordinat bumi untuk penentuan arah kiblat
Azmi, Muhammad Farid (2019) Kulminasi bulan sebagai acuan titik koordinat bumi untuk penentuan arah kiblat. Masters thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
TESIS_1702048002_MUHAMMAD_FARID_AZMI.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (6MB) | Preview
Abstract
Titik koordinat merupakan data yang sangat urgen dalam hal kajian perhitungan ilmu falak. Dianggap demikian karena data ini merupakan acuan utama markaz perhitungan dilakukan, sehingga selalu digunakan pada hampir semua perhitungan ilmu falak, seperti hisab arah kiblat, awal waktu shalat, awal bulan Kamariah dan waktu Gerhana. Ada beberapa metode untuk mendapatkan titik koordinat suatu tempat di permukaan Bumi, seperti menggunakan Tongkat Istiwa’, menggunakan aplikasi Google Earth dan Global Positioning System (GPS). Selain ketiga metode tersebut, ada metode alternatif lain yang dapat digunakan, yaitu metode penentuan titik koordinat dengan acuan kulminasi Bulan. Metode ini belum pernah tersentuh sama sekali mengingat formula yang dipakai merupakan hasil pemikiran penulis sendiri, mengadopsi formula yang sudah ada sebelumnya. Oleh karena itu, penulis tertarik dan merasa perlu menelitinya untuk membuktikan sekaligus menelisik kontruksi formula, tingkat akurasi dan implementasinya pada salah satu kajian perhitungan ilmu falak, yakni hisab arah kiblat, sebagai gambaran awal apakah metode ini benar-benar bisa digunakan acuan penentuan titik koordinat atau tidak. Berlandaskan hal tersebut, peneliti memilih dua rumusan masalah : 1) Bagaimana analisis metode penentuan titik koordinat Bumi dengan acuan kulminasi Bulan. 2) Bagaimana analisis tingkat akurasi metode penentuan titik koordinat Bumi dengan acuan kulminasi Bulan serta implementasinya terhadap arah kiblat. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan eksperimen. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi dan dokumentasi. Data yang telah peneliti kumpulkan diolah secara deskriptif analitik matematis dan juga dianalisis secara komparatif terhadap hasil praktik metode lainnya. Kemudian ditarik kesimpulan tingkat akurasi dan implementasinya terhadap arah kiblat.
Kajian ini menghasilkan temuan bahwa metode penentuan titik koordinat dengan acuan kulminasi Bulan merupakan metode penggeseran dari metode kulminasi Matahari (Tongkat Istiwa’). Formulasi perhitungan lintang tempatnya menggunakan rumus yang sama dengan metode kulminasi Matahari, hanya digeser pada data Bulan saja. Sedangkan untuk formulasi perhitungan bujur tempat menggunakan sistem acuan waktu Bulan yang disebut dengan Local Apparent Lunar Time, di mana ketika Bulan berpotongan dengan meridian setempat selalu dihitung pukul 12 tepat. Metode ini menghasilkan lintang tempat bersifat geosentrik dan mempunyai tenggang waktu praktik yang terbatas hanya pada tanggal 9 hingga tanggal 20 bulan hijriyah. Kemudian hasil pengukuran titik koordinatnya menunjukkan nilai deviasi yang relatif kecil. Deviasi untuk lintang bernilai kisaran 5,64” hingga 5’ 19,22” dan untuk bujur tempat deviasinya antara 13,94” hingga 9’ 20,47”. Tak hanya itu, jika diimplementasikan dalam perhitungan azimut kiblat, hasil sudut simpangnya terhadap GPS mencapai nilai yang rendah yakni 6,97” hingga 3’ 15,98”, nilai ini sangat jauh dari batas toleransi arah kiblat. Sehingga hal ini membuktikan bahwa metode kulminasi Bulan dapat digunakan sebagai landasan pengambilan data titik koordinat untuk penentuan arah kiblat atau bahkan untuk penentuan lainnya berkaitan dengan kajian perhitungan ilmu falak dan astronomi.
ABSTRACT:
The point of the coordinates is the data urgent in study calculations of Islamic astronomy. Considesed so because this data is the main reference of location. So it always used almost all calculation of Islamic astronomy, like the direction of qibla, begening of prayer time, beginning of qamariah and time of eclipse. There are any method to get the point of the coordinates of a place on the surface of the earth, like using Google Earth and Global Positioning System (GPS), In addition to these three method there are any other alternative methods that can be used, that is determination of the point coordinate with the culmination of the moon. This method never been touched, cause this formula the result of thingking by author, adope from the formula that has been there before. Therefore, author interesting to do this research and feel need to examine to prove and probe the construction of formula, the accuracy and implementation one of study calculation of Islamic astronomy, namely calculation direction of qibla as a picture of the beginning of whether this method can actually used reference to the determination of the point coordinate or not. Based on this, the research choose two formulation of the problem : 1) How analysis of the determination of the earth with reference point with culmination of moon. 2) How the level of accuracy method determining the coordinates of the earth its implementation the direction of qibla. The kind of this research is quantitative and experimental research. Researches use data collection techniques of observation and documentation. The data that researchers have collected are processed by descriptive analytic mathematic and also analyzed comparatively against the results of the practice of the other method. Then drawn a conclusion the level of accuracy and its implementation against the direction of the qibla.
This study produced findings that method determining point of coordinate with reference the culmination of moon. Is the method of shifting from the culmination method of the sun (Istiwa’ Stick). Formulation the calculation of the latitude of the place use same formula with method of culmination of sun, just shifted in the data of moon. As for formulation calculation of the longitude of the place using system reference time of the moon, its called Local Apparent Lunar Time, where when the moon intersect with the local meridian always counted 12 o’clock. This method produced latitude are geocentric and have grace period of practices limited only on the 9th to 20th hijri month. Then the results of the measurement of point coordinates shows the value of the deviation in relative small. Deviations for latitude are in range of 5,64” to 5’ 19,22” and for longitude of the place the deviations between 13,49” to 9’ 20,47”. Not only that, if implemented in calculations azimuth of qibla, the result of the angle deviation to GPS reaches a low value 6,97” to 3’ 15,98”, this value is very far from the tolerance limit of the Qibla direction. It proved that method culmination of moon can be used as the foundation retrival of data coordinates of determining direction qibla or even for other determinations relating to astronomy.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Arah kiblat; Kulminasi bulan; Titik koordinat bumi |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 50102 - Ilmu Falak (S2) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 17 Feb 2021 01:28 |
Last Modified: | 21 May 2021 05:59 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12141 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year