Inovasi instrumen Thabaq al-Manatiq al-Kashi sebagai hisab awal Bulan Kamariah
Kohar, Abdul (2019) Inovasi instrumen Thabaq al-Manatiq al-Kashi sebagai hisab awal Bulan Kamariah. Masters thesis, UIN Walisongo.
TESIS_1702048004_ABDUL_KOHAR.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (8MB) | Preview
Abstract
Instrumen Thabaq al-Manatiq merupakan instrument yang diklasifikasikan dalam kategori instrumen hitung. Instrumen ini dibuat oleh Jamshid Ghiyath al-Din al-Kashi. Komponen utama dalam instrumen Thabaq al-Manatiq yakni bidang instrumen (plate zones) dan zij (tabel astronomi). Zij yang dijadikan acuan menggunakan penanggalan persia dengan epoch 851 tahun persia atau 16 November 1481 M. Kemudian fungsi utama instrumen ini adalah untuk menentukan bujur ekliptika dan lintang ekliptika. Untuk keperluan perhitungan awal Bulan kamariah, maka dibutuhkan data pada koordinat equator dan horizon untuk mendapatkan nilai ketinggian hilal. Oleh sebab itu, instrumen tersebut perlu dilakukan modifikasi dari sisi zij (tabel astronomi), model koreksi untuk penentuan bujur dan lintang ekliptika, beserta agar dapat menghasilkan data pada koordinat equator dan horizon. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui beberapa hal yaitu: 1). Mengapa pola kerja dan algoritma dari thabaq al-manatiq Al-Kashi dalam penentuan posisi Matahari dan Bulan sebagai data hisab awal Bulan kamariah perlu dilakukan inovasi? Bagaimana inovasi yang dilakukan pada instrument thabaq al-manatiq? Bagaimana akurasi Thabaq al-Manatiq termodifikasi sebagai hisab awal Bulan kamariah? Penelitian ini merupakan penelitian Research and development dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data diambil dengan teknik kepustakaan. Sementara untuk analisis data menggunakan deskriptif, eksplanatif dan komparatif.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) kekurangan instruemen thabaq al-Manatiq terletak dari model koreksi yang digunakan, data astronomis yang dipakai berdasarkan acuan epoch lama beserta belum mampu menghasilkan data pada koordinat equator dan horizon sebagai data yang paling dibutuhkan untuk menghitung awal bulan kamariah. 2). Inovasi yang dilakukan dapat dikategorikan menjadi dua yakni inovasi pada zij (tabel astronomi) dan bidang (plate of zones). Pertama, zij al-Kashi dalam instrumen Thabaq al-Manatiq berbasis kepada penanggalan Persia dan epoch 851 Persia atau 16 November 1481 M. Pembaharuan dilakukan pada sistem penanggalan yang digunakan yakni sistem penanggalan Julian Day dan Epoch J2000. Kedua, pembaharuan pada bidang plate dengan membuatkan kurva gangguan utama pada pergerakan Bulan dan Matahari. Serta kurva equator dan horizon berdasarkan teori stereografik proyeksi untuk mendapatkan data pada koordinat equator dan horizon. Kemudian, instrumen termodifikasi juga dapat digunakan untuk lintang selatan dan utara dengan skala 85°. 3). Uji coba instrumen termodifikasi dilakukan sebanyak 11 kali percobaan untuk menghitung awal Bulan Kamariah. Uji coba ini dilakukan pada tanggal ijtimak dan satu hari setelah tanggal ijtimak. akurasi instrumen termodifikasi menunjukkan nilai yang mendekati dengan hisab kontemporer. Ketika ketinggian hilal positif, instrumen termodifikasi juga menghasilkan ketinggian hilal yang positif. Kemudian ketika ketinggian hilal negatif, instrumen termodifikasi juga menghasilkan ketinggian hilal negatif. Untuk ketinggian hilal dengan acuan waktu yang sama akurasi berada pada interval 7-46 menit busur. Kemudian ketinggian hilal setelah tanggal ijtimak naik sekitar 9-11°. Kemudian, dengan waktu ghurub yang berbeda akurasi nilai ketinggian hilal berada pada interval 21 menit busur sampai 1 derajat 30 menit busur.
ABSTRACT:
Thabaq al-Manatiq is an instrument classified in the category of calculating instruments. This instrument was made by Jamshid Ghiyath al-Din al-Kashi. The main components in the instrument Thabaq al-Manatiq are the instrument fields (plate zones) and zij (astronomical tables). Zij is used as a reference using Persian calendar with epoch 851 Persian year or November 16, 1481 M. Then the main function of this instrument is to determine the longitude of the ecliptic and latitude of the ecliptic. For the purposes of the calculation of the lunar month, data on the equator coordinates and horizon are needed to obtain the altitude value of the new moon. Therefore, the instrument needs to be modified from the zij side (astronomical table), a correction model for the determination of the longitude and latitude of the ecliptic, along with in order to produce data at the equator's coordinates and horizon. In this study the author wants to know several things, namely: 1). Why is the work pattern and algorithm of thabaq al-manatiq Al-Kashi in determining the position of the Sun and the Moon as the initial reckoning data of the lunar month need to be innovated? How are innovations carried out on the instruments of thabaq al-manatiq? How is the accuracy of Thabaq al-Manatiq modified as the initial reckoning of the lunar month? This research is a research and development study with a qualitative approach. Data collection is taken by library techniques. While for data analysis using descriptive, explanative and comparative.
The results of this study indicate that: 1) the lack of the thabaq al-Manatiq instructor lies in the correction model used, astronomical data used based on the old epoch reference and has not been able to produce equator coordinates and horizon as the data most needed to calculate the beginning of lunar months. 2). Innovations carried out can be categorized into two namely innovation on zij (astronomical table) and fields (plate of zones). First, zij al-Kashi in the Thabaq al-Manatiq instrument based on Persian calendar and epoch 851 Persia or November 16, 1481 M. Updates were made on the calendar system used namely the Julian Day and Epoch J2000 calendar system. Second, renewal of the plate plane by making the main disturbance curve on the movement of the Moon and the Sun. As well as the equator curve and horizon based on stereographic projection theory to get data at the equator's coordinates and horizon. Then, modified instruments can also be used for southern and northern latitudes with a scale of 85 °. 3). The modified instrument trial was conducted 11 times to calculate the beginning of the lunar month. This trial is conducted on the ijtima date and one day after the ijtima date. the accuracy of the modified instrument shows the value close to contemporary reckoning. When the hilal altitude is positive, the modified instrument also produces a positive hilal altitude. Then when the hilal altitude is negative, the modified instrument also produces a negative hilal altitude. For the altitude of the new moon with the same time reference accuracy is at intervals of 7-46 minutes arc. Then the altitude of the new moon after the date of ijtima rises around 9-11 °. Then, with different ghurub times the accuracy of the hilal altitude is at intervals of 21 minutes arc to 1 degree 30 minutes arc.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Thabaq al-Manatiq al-Kashi; Hisab awal Bulan Kamariah |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences > 522 Techniques, equipment, materials |
Divisions: | Program Pascasarjana > Program Master (S2) > 50102 - Ilmu Falak (S2) |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 17 Feb 2021 06:43 |
Last Modified: | 17 Feb 2021 06:43 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12143 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year