Memahami hadis tentang larangan membunuh katak dan menjadikan sebagai campuran obat : pendekatan sains
Mu'awanah, Jazilatul (2019) Memahami hadis tentang larangan membunuh katak dan menjadikan sebagai campuran obat : pendekatan sains. Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
SKRIPSI_1404026084_JAZILATUL_MUAWANAH.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (3MB) | Preview
Abstract
Allah Swt telah memberikan kenikmatan berupa makanan dan minuman yang baik dan halal untuk dikonsumsi. Selain itu, Allah Swt melarang kita untuk memakan bangkai, darah, dan lain sebagainya. Seperti halnya, sekarang ini ada beberapa hewan yang dilarang untuk dibunuh seperti, katak, semut, burung hud-hud, dan lain sebagian.
Rasulullah Saw dalam sebuah hadits melarang membunuh katak dan mejadikannya sebagai campuran obat. Dalam hadits tersebut dijelaskan bahwa larangan tersebut menceritakan tabib yang bertanya kepada Rasulullah tentang hukum berobat dengan menggunakan katak, lalu Rasullah menjawab “saya melarang membunuh katak”. Kebanyakan ulama’ menggunakan hadits ini untuk menghukumi bahwa katak itu haram. Mereka berpendapat bahwa katak itu haram dengan menggunakan i’tijad membunuh saja tidak boleh apalagi memakannya. Akan tetapi, ada juga yang beranggapan bahwa katak itu boleh dimakan.
Kitab Sunan Abu Dawud merupakan salah satu kitab hadits dalam jajaran kutub Al-sittah, kalangan Muhaddithin menyebutkan bahwa Sunan Al-Tirmidzi, Sunan Abu Dawud, Sunan an-Nasa’i, Ibn Majah, dengan Sunan Al-Arba’ah (empat Sunan). Kitab Abu Dawud ini sangat bermanfaat dalam masalah Fiqh. Di dalam kitabnya tersusun dari bab-bab Fiqh. Dalam kitab tersebut terdapat hadits tentang melarang membunuh katak, dari hadits tersebut peneliti ingin menganalisa hadits tersebut. Akan tetapi, penulis ingin menggunakan pendekatan sains untuk mengetahui makna hadits tersebut.
Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research). Untuk mewujudkan tujuan tersebut, penulis mengumpulkan data-data hadits dengan cara takhrij yang diperoleh dari beberapa kitab hadits. Kemudian dilakukan analisa dengan melakukan langkah-langkah kritik sanad dan matan terhadap hadits yang diteliti, dengan menggunakan metode i’tibar dengan cara mengumpulkan sanad-sanad dari jalur yang lain agar diketahui muttabi’ dan syahidnya. Hasil dari penelitian ini bahwa hadits tersebut berkualitas Shahih. Hadits tentang larangan membunuh katak merupakan hadits penguat tentang haramnya memakan katak.
Pemaknaan dari hadits tentang larangan membunuh katak dengan pendekatan sains dapat dijelaskan bahwa katak mempunyai banyak manfaat. Sebagai penyeimbang ekosistem dan sebagai indikator kesuburan tanah.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Studi hadis; Larangan membunuh katak; Campuran obat; Pendekatan sains |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.1 Sources of Islam > 297.12 Al-Quran and Hadith > 297.125 Hadits > 297.1251 Study of Text of Hadith |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin dan Humaniora > 76231 - Ilmu Al-Quran dan Tafsir |
Depositing User: | Miswan Miswan |
Date Deposited: | 02 Mar 2021 07:53 |
Last Modified: | 13 Nov 2021 07:18 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12211 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year