RESPON PP Muhammadiyah terhadap sidang isbat Kementerian Agama RI (studi komparatif penetapan awal Ramadan, Syawal, Zulhijah dari 1997-2018)
Ali, Ageng Firman (2019) RESPON PP Muhammadiyah terhadap sidang isbat Kementerian Agama RI (studi komparatif penetapan awal Ramadan, Syawal, Zulhijah dari 1997-2018). Undergraduate (S1) thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.
SKRIPSI_1502046012_AGENG_FIRMAN_ALI.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (8MB) | Preview
Abstract
Umat Islam di Indonesia dalam menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan
Zulhijah memiliki beraneka ragam cara. Secara garis besar ada dua macam cara
menentukan awal bulan yaitu rukyah bi al-fi’li (observasi) dan rukyah bi al-ilmī
(astronomi). Muhammadiyah sebagai Ormas yang memiliki massa yang banyak
memiliki penetapan dalam bentuk maklumat. Pemerintah sebagai pemilik otoritas
yang sah menetapkan awal bulan Kamariah yang diselenggarakan Kemenag RI.
Namun dalam realitasnya telah terjadi beberapa perbedaan dalam mengawali awal
hijriyah. Perbedaan yang terjadi antara Muhammadiyah terhadap Sidang Iṡbat
tentu mempunyai alasan. Dan ada beberapa faktor yang melatarbelakangi hal
tersebut. Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengkaji tentang “Respon PP
Muhammadiyah Terhadap Sidang Iṡbat Kementerian Agama RI (Studi
Komparatif Penetapan Awal Ramadan, Syawal, Zulhijah dari 1997 – 2018 M)”.
Rumusan masalah penelitian ini antara lain: 1). Bagaimana Pandangan
Muhammadiyah terhadap Sidang Iṡbat pemerintah mulai tahun 1997-2018 M?. 2).
Bagaimana analisis perbedaan penetapan Muhammadiyah dan Pemerintah tahun
1997-2018 M?. Tujuan penelitian ini meliputi: 1) Mengetahui respon
Muhammadiyah terhadap Sidang Iṡbat. 2) mengetahui perbedaan penetapan
antara Muhammadiyah dan Pemerintah.
Jenis Penelitian ini merupakan penelitian pustaka dengan pendekatan
kualitatif. Adapun analisis data penelitian ini menggunakan metode deskriptif
komparatif. Data primer yang digunakan berupa keputusan, buku, literatur yang
memuat hasil Sidang Iṡbat Pemerintah dan Penetapan Muhammadiyah. Sementara
itu, data sekunder berupa literatur yang memuat tentang metode, penetapan, data
Muhammadiyah dan Pemerintah.
Hasil penelitian ini meliputi: 1) Pandangan Muhammadiyah terhadap sidang
iṡbat adalah pelaksanaan Sidang Iṡbat harusnya mengayomi, mengakomodir
pendapat apabila terdapat perbedaan. Alasan Muhammadiyah tidak menghadiri
Sidang Iṡbat apabila dalam pelaksanaanya ada peserta sidang yang kurang
menghargai pendapat yang berbeda dengan pemerintah seperti melakukan
tudingan dan menyatakan bahwa penyebab perbedaan adalah Muhammadiyah
yang menggunakan konsep wujūd al-hilāl. Selain itu juga Kriteria Imkan arrukyat
belum bisa diterima oleh Muhammadiyah karena kriteria tersebut belum
merupakan kriteria yang final. 2) Dari hasil Sidang Iṡbat dan maklumat
Muhammadiyah menunjukan terjadi perbedaan penetapan sebanyak 13 kali.
Faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut berupa perbedaan kriteria,
pemberlakuan matla’, keyakinan, konsep penyatuan, nuansa politis. Sedangkan
faktor yang menyebabkan persamaan tersebut berupa keberhasilan rukyat dan
hilal masih dibawah ufuk.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | PP Muhammadiyah; Sidang isbat; Kementerian Agama RI; penetapan awal Ramadan, Syawal, Zulhijah |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.2 Islam Doctrinal Theology, Aqaid and Kalam > 297.26 Islam and secular disciplines > 297.265 Islam and natural science (Incl. Islamic Astronomy/Ilmu Falak) 500 Natural sciences and mathematics > 520 Astronomy and allied sciences |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 50202 - Ilmu Falak |
Depositing User: | Alvian Dani Oze |
Date Deposited: | 30 Mar 2021 12:55 |
Last Modified: | 21 May 2021 06:40 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/12395 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year