Skripsi ini membahas pengaruh penggunaan alat peraga dalam pembelajaran IPA. Kajiannya dilatarbelakangi karena minimnya alat peraga yang dimiliki oleh sekolah-sekolah swasta sehingga guru lebih memilih menggunakan metode ceramah di dalam proses belajar mengajar. Namun penggunaan metode ceramah kurang efektif, hal ini bisa dilihat dari hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM, bahkan bisa dibilang tidak berhasil. Metode ceramah ternyata memiliki beberapa kelemahan diantaranya: (a) Siswa kurang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran (b) Siswa merasa jenuh mendengarkan penjelasan guru (c) Siswa yang berada dibangku belakang kurang jelas mendengarkan penjelasan guru.
Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah: (a) Bagaimana penggunaan alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar IPA pada materi pokok hubungan antara gaya dan gerak pada siswa kelas VI? (b) Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran?
Tujuan dari penelitian ini untuk menjawab permasalahan dan ingin mengetahui apakah ada peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan alat peraga dalam proses pembelajaran. Dengan alat peraga siswa dapat praktek dan mendapatkan pengalaman langsung secara nyata tanpa harus membayangkan, dengan demikian siswa mendapatkan bukti nyata tentang materi pelajaran yang sedang dipelajarinya.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) yang dilaksanakan sebanyak dua putaran/dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan (planning), tindakan (action), pengmatan (observation), dan refleksi (reflection). Sasaran/subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI di MI Kertomulyo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal. Data yang diperoleh berupa hasil tes kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analisis didapatkan bahwa penggunaan alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa yaitu pada pra siklus presentase daya serap siswa 33,33% meningkat menjadi 63,33% pada siklus I, dan pada siklus II naik menjadi 83,33% dari siklus I. Jadi secara klasikal terjadi peningkatan hasil belajar siswa sebesar 83,33% sudah melebihi daya serap klasikal yang ditentukan yakni 75%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan alat peraga sangat berpengaruh di dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran IPA. Dari penelitian ini terbukti bahwa alat peraga dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VI di MI Kertomulyo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal pada materi pokok hubungan antara gaya dan gerak.