Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya penyimpangan seksual yang terjadi di zaman sekarang yang mana banyak dilakukan oleh remaja, memicu begitu pentingnya pendidikan seks ditanamkan pada anak sejak dini. Anak yang sudah dapat berfikir dan dapat membedakan mana yang baik dan buruk (mumayyiz) perlu diberi pengetahuan tentang pendidikan seks sesuai dengan usianya agar bisa ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari. Skripsi ini membahas tentang penanaman nilai-nilai pendidikan seks dalam pembelajaran fiqih di kelas VII MTs Negeri 01 Kendal. Penelitian ini mengupas tiga permasalahan yaitu nilai-nilai pendidikan seks yang terdapat dalam pembelajaran fiqih, metode penanaman nilai-nilai pendidikan seks dalam pembelajaran fiqih, dan faktor pendukung dan faktor penghambat penanaman nilai-nilai pendidikan seks dalam pembelajaran fiqih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai pendidikan seks dalam pembelajaran fiqih, metode penanaman nilai-nilai pendidikan seks dalam pembelajaran fiqih, dan faktor pendukung dan faktor penghambat penanaman nilai-nilai pendidikan seks dalam pembelajaran fiqih di kelas VII MTs Negeri 01 Kendal.
Permasalahan tersebut dibahas dengan melalui penelitian kualitatif lapangan dan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang dilaksanakan di MTs Negeri 01 Kendal. Lembaga tersebut dijadikan sumber data untuk mendapatkan gambaran tentang penanaman nilai-nilai pendidikan seks dalam pembelajaran fiqih. Datanya diperoleh dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu sebuah metode analisis data dengan menggunakan kata-kata atau gambar bukan dengan angka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan seks yang terdapat dalam pembelajaran fiqih yaitu nilai religius, nilai disiplin, nilai mandiri, dan nilai tanggung jawab. Metode yang digunakan dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan seks yakni dapat melalui pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. Selain itu dengan menggunakan metode pembiasaan dan keteladanan. Faktor pendukung dalam penanaman nilai-nilai pendidikan seks, yakni pendidik yang profesional, sarana dan prasarana yang cukup memadai, sebagian siswa yang berlatar belakang pondok pesantren, dan semangat dan antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran. Adapun faktor penghambat dalam penanaman nilai-nilai pendidikan seks, yakni media pembelajaran yang kurang memadai, tingkat kualitas pemahaman setiap siswa yang berbeda-beda, latar belakang keluarga yang berbeda-beda, dan l ingkungan masyarakat tidak semuanya mengedepankan nilai-nilai islam.