Persetujuan istri dalam rujuk : studi komparasi KHI pasal 165 dan pendapat Ibnu Qudamah
Faqihuddin, Muhammad (2020) Persetujuan istri dalam rujuk : studi komparasi KHI pasal 165 dan pendapat Ibnu Qudamah. Undergraduate (S1) thesis, UIN Walisongo.
1502016083_MUHAMMAD FAQIHUDDIN_FULL SKRIPSI - M Faqih.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.
Download (642kB)
Abstract
Ibnu Qudamah pengarang kitab Al-Mughni menyatakan bahwa suami berhak merujuk kepada istri tanpa harus meminta izin kepada istri yang dirujuk, dengan catatan masih dalam masa iddah. Hal tersebut berasarkan firman Allah,yang artinya: “Dan para suami mereka lebih berhak kembali kepada mereka dalam (masa)itu, jika mereka menghendaki perbaikan.”Berbeda dengan Kompilasi Hukum Islam yang mensyaratkan persetujuan istri sebagai syarat untuk rujuk.
Berdasarkan latar belakang di atas, pokok permasalahan dalam pnelitian ini adalah, 1.Bagaimana persetujuan istri dalam ujuk menurut Ibnu Qudamah dan Pasal 165 KHI ? 2. Apakah persamaan dan perbedaan Ibnu Qudamah dan Pasal 165 KHI tentang konsepsi rujuk?
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan jalan melakukan penelitian terhadap sumber-sumber tertulis dengan menjadikan Kitab yang ditulis oleh Ibnu Qudamah berjudul Al-Mughni dan Kompilasi Hukum Islam sebagai sumber primer dan refrensi yang mengadung unsur terkait dalam pengkajian penelitian ini, sedangkan dalam menganalisis data, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif untuk memberi penjelasan dan memaparkan secara mendalam mengenai sebah data, kemudian teknik analisis komparatif yaitu dengan membandingkan data atau pendapat Ibnu Qudamah dan ketetuan pasal 165 KHI tentang persetujuan istri dalam rujuk, sehingga dari sini akan diperoleh apa yang menjadi sebab munculnya perbedaan antara pendapat Ibnu Qudamah dan ketentuan pasal 165 Kompilasi Hukum Islam.
Hasil penelitian menunjukan bahwa, 1) Ibnu Qudamah menyatakan bahwa rujuk adalah hak prerogatif suami, dalam KHI persetujuan istri menjadi syarat sahnya rujuk, 2) Terdapat persamaan dan perbedaan antara pendapat Ibnu Qudamah dan KHI, antara lain a) Terjadi kesamaan antara pendapat Ibnu Qudamah dan ketentuan pasal 165 Kompilasi Hukum Islam yaitu hak rujuk yang dimiliki oleh suami. Hanya saja terjadi perbedaan dalam memberikan ketentuan mengenai hak rujuk tersebut, Ibnu Qudamah berpendapat bahwa hak rujuk mutlak milik suami tanpa mempertimbangkan persetujuan istri, sedangkan dalam KHI persetujuan istri dijadikan syarat untuk rujuk. b) Terjadi kesamaan dalil al-Quran yang digunakan Ibnu Qudamah dan ketentuan pasal 165 KHI tentang persetujuan istri dalam rujuk, yaitu Q.S. Al-Baqarah ayat 228, hanya saja terjadi perbedaan antara keduanya, c) Terjadi perbedaan antara pendapat Ibnu Qudamah dan ketentuan KHI, dimana menurut Ibnu Qudamah rujuk dipandang sebagai peristiwa personal yang hanya melibatkan suami istri, sedangkan dalam KHI digeser menjadi wilayah yang sedikit terbuka.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Rujuk; istri; KHI; Ibnu Qudamah |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.57 Religious experience, life, practice > 297.577 Marriage and family life |
Divisions: | Fakultas Syariah dan Hukum > 74230 - Hukum Keluarga Islam (Ahwal al-Syakhsiyyah) |
Depositing User: | Bahrul Ulumi |
Date Deposited: | 27 Nov 2021 01:59 |
Last Modified: | 27 Nov 2021 01:59 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13930 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year