Wibawa guru dalam interaksi pedagogik : studi multisitus; sekolah dan madrasah di Mojokerto

Rohmad, Muhammad Ali (2020) Wibawa guru dalam interaksi pedagogik : studi multisitus; sekolah dan madrasah di Mojokerto. Dr/PhD thesis, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang.

[thumbnail of Disertasi_1400039045_Muhammad_Ali_Rohmad] Text (Disertasi_1400039045_Muhammad_Ali_Rohmad)
Disertasi_1400039045_Muhammad_Ali_Rohmad.pdf - Accepted Version
Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial No Derivatives.

Download (6MB)

Abstract

Wibawa harus dimiliki oleh guru untuk dapat meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar. Namun telah terjadi penurunan wibawa guru sehingga perlu kajian mendalam tentang wibawa guru dalam interaksi pedagogik. Studi ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan: (1) Bagaimana tipologi wibawa guru dalam interaksi pedagogik di sekolah dan madrasah? (2) Faktor-faktor apa yang mempengaruhi wibawa guru dalam interaksi pedagogik di sekolah dan madrasah? (3) Bagaimana urgensi wibawa guru dalam interaksi pedagogik di sekolah dan madrasah?. Permasalahan tersebut dibahas melalui studi lapangan dengan pendekatan multi situs. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilaksanakan bersama-sama dengan proses pengumpulan data, dengan aktivitas analisis meliputi reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) Wibawa guru dalam interaksi pedagogik di masing-masing situs menunjukkan kondisi yang berbeda-beda sehingga menghasilkan suatu tipologi sebagai berikut: a) Wibawa yang terjadi di SMPN 1 Mojoanyar berupa charismatic authority, dan dimensi wibawa yang menonjol di situs ini adalah sikap dan sosial. b) Wibawa guru yang terjadi di SMP Muhammadiyah Plus Mojokerto juga berupa charismatic authority, dan dimensi wibawa yang menonjol di situs ini adalah fisik dan sikap. c) Wibawa guru yang terjadi di MTsN 2 Mojokerto berupa legal rational authority, dan dimensi wibawa yang menonjol di situs ini adalah pengetahuan dan ketrampilan. d) Wibawa yang terjadi di MTs. An Nahdliyyah berupa traditional authority, dan dimensi wibawa yang menonjol di situs ini adalah spiritual dan sikap. (2) Faktor yang mempengaruhi wibawa guru dalam interaksi pedagogik di setiap situs dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis yakni faktor dominan, faktor spesifik, dan faktor akumulatif. Faktor dominan adalah faktor yang menonjol di setiap situs secara berurutan sebagai berikut: bijaksana, penampilan, disiplin, dan kekuatan batin. Faktor spesifik adalah faktor yang hanya terjadi di satu satu situs, dan tidak terjadi di situs lain yang secara berurutan adalah: usia, asyik/menyenangkan, jabatan, dan keturunan. Sedang faktor akumulatif adalah faktor yang ada di setiap situs yaitu: tegas, tanggung jawab dan sabar. (3) Urgensi wibawa guru dalam interaksi pedagogik meliputi manfaat dan tantangan. Manfaat wibawa guru meliputi: a) manfaat bagi guru, b) Manfaat bagi siswa, c) Manfaat bagi lembaga pendidikan, dan d) Manfaat bagi lingkungan. Adapun tantangan yang teridentifikasi adalah: a) Tantangan mempertahankan wibawa guru; b) Tantangan relatifitas wibawa yang terdiri dari wibawa individu, wibawa responsif, dan wibawa kolektif; c) Tantangan merdeka belajar bagi wibawa guru, dan d) Tantangan menciptakan lingkungan berwibawa.

ABSTRACT:
The teacher must have authority to improve the quality of teaching and learning activities. However, there has been a decrease in teacher authority, so it is necessary to study the authority of teachers in pedagogical interactions. This study is intended to answer the following problems: (1) What is the typology of teacher authority in pedagogical interactions in schools and madrasahs? (2) What factors influence the authority of teachers in pedagogical interactions in schools and madrasahs? (3) What is the urgency for teacher authority in pedagogical interactions in schools and madrasahs? These problems are discussed through field studies with a multi-site approach. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. Data analysis was carried out together with the data collection process, with analysis activities including data reduction, data presentation, drawing conclusions and verification.
This study shows that: (1) The teacher authority in pedagogic interactions at each site shows different conditions, resulting in a typology as follows: a) The authority that occurs at SMPN 1 Mojoanyar is in the form of charismatic authority and the prominent dimensions of authority on this site are attitude and social. b) The authority of teachers that occurs at SMP Muhammadiyah Plus Mojokerto is also in the form of charismatic authority and the prominent dimensions of authority on this site are physical and attitude. c) The authority of teachers that occurs at MTsN 2 Mojokerto is in the form of legal rational authority and a prominent dimension of authority on this site are knowledge and skills. d) The authority that occurs at MTs. An Nahdliyyah in the form of a traditional authority and a prominent dimension of authority on this site are spiritual and attitude. (2) The factors that influence teacher authority in pedagogical interactions at each site can be grouped into 3 types, namely dominant factors, specific factors, and accumulative factors. The dominant factors are the factors that become a mainstay at each site in order as follows: wisdom, appearance, discipline, and inner strength. Specific factors are factors that only occur in one site, and do not occur in other sites, which are: age, fun, position, and heredity. While the accumulative factors are factors that exist in each site, namely: assertiveness, responsibility and patience. (3) The importance of teacher authority in pedagogic interactions includes benefits and challenges. The benefits of teacher authority include: a) benefits for teachers, b) benefits for students, c) benefits for educational institutions, and d) benefits for the environment. The challenges identified are: a) The challenge of maintaining teacher authority; b) The challenge of authority relativity which consists of individual authority, responsive authority, and collective authority; c) The challenge of merdeka belajar for the authority of teacher, and d) The challenge of creating an authoritative environment.

Item Type: Thesis (Dr/PhD)
Uncontrolled Keywords: Wibawa; Guru; Interaksi pedagogik; Studi multisitus; Sekolah; Madrasah
Subjects: 300 Social sciences > 370 Education > 371 School management; special education > 371.1 Guru, tenaga pendidikan, (dosen kelaskan di 378.1)
Divisions: Program Pascasarjana > Program Doktor (S3) > 76003 - Studi Islam (S3)
Depositing User: Miswan Miswan
Date Deposited: 27 Nov 2021 03:39
Last Modified: 27 Nov 2021 03:39
URI: https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/13969

Actions (login required)

View Item
View Item

Downloads

Downloads per month over past year

View more statistics