Analisis Pendapat Yusuf Qardhawi tentang Media Cetak sebagai Mustahik Zakat dari Kelompok fi Sabilillah dalam Kitab Fiqh Al-Zakat
Wahid, Nur (2012) Analisis Pendapat Yusuf Qardhawi tentang Media Cetak sebagai Mustahik Zakat dari Kelompok fi Sabilillah dalam Kitab Fiqh Al-Zakat. Undergraduate (S1) thesis, IAIN Walisongo.
072311011_Bab1.pdf - Accepted Version
Download (85kB) | Preview
072311011_Bab2.pdf - Accepted Version
Download (159kB) | Preview
072311011_Bab3.pdf - Accepted Version
Download (120kB) | Preview
072311011_Bab4.pdf - Accepted Version
Download (84kB) | Preview
072311011_Bab5.pdf - Accepted Version
Download (21kB) | Preview
072311011_Coverdll.pdf - Bibliography
Download (3MB) | Preview
Abstract
Penelitian ini didasari adanya pendapat Yusuf Qardhawi yang menyatakan bahwa media cetak dapat sebagai mustahik zakat dari kelompok Fi Sabilillah. Hal ini merupakan permasalahan baru yang berkembang di dalam masyarakat, dan masyarakat sendiri secara umum belum banyak mengetahui kepastian hukum dari permasalahan tersebut.
Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah bagaimana pendapat Yusuf Qardhawi tentang media cetak sebagai mustahik zakat dari kelompok Fi Sabilillah dan bagaimana Istinbath hukum yang dilakukan oleh beliau dalam pendapatnya tersebut.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. Sumber bahan primer dalam penelitian ini adalah pendapat Yusuf Qardhawi yang tertulis dalam kitab Fiqh al-Zakat. Sedangkan data sekundernya meliputi data-data yang berhubungan dengan teori fi sabilillah dan media cetak. Analisis penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskripsi.
Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah pendapat Yusuf Qardhawi mengenai media cetak sebagai mustahik zakat dari kelompok fi sabilillah sudah sesuai dan dapat diterima, dengan alasan: Pertama, karena mengingat zaman sekarang ini sudah tidak ada perang sebagaimana yang terjadi pada zaman dahulu, di saat agama Islam harus ditegakkan melalui cara berperang dengan mengangkat senjata, membunuh musuh-musuh Allah, dan dengan mengingat bahwa dunia kita sedang dalam pergumulan globalisme yang mencanangkan tidak ada kekerasan untuk seluruh umat manusia, maka dana untuk fi sabilillah sekarang ini harus dialihkan penyalurannya kepada bentuk lain dari jihad di jalan Allah. Bukan mereka yang mengangkat senjata tapi bagi mereka yang mengangkat pena, menuntut ilmu untuk mengibarkan bendera agama Allah di muka bumi ini. Kedua, karena media cetak mampu memberikan pengaruh yang sangat kuat di masyarakat maka hal ini perlu dijadikan alat propaganda penyiaran Islam, karena tidak bisa dipungkiri bahwa hal ini juga merupakan bagian dari usaha yang bertujuan untuk mengaplikasikan hukum Islam secara sempurna dan untuk menghadapi rencana-rencana jahat musuh yang berusaha menyingkirkan syariat Islam.
Sedangkan istinbath hukum yang dilakukan oleh Yusuf Qardhawi itu menggunakan model ijtihad insya’i karena memang ulama-ulama sebelumnya belum pernah mengeluarkan pendapat mengenai media cetak sebagai mustahik zakat dari kelompok fi sabilillah. Dan dalam ijtihadnya itu Qardhawi menggunakan jalan qiyas. Beliau menyamakan media cetak tersebut dengan perang suci di jalan Allah (jihad fi sabilillah) dalam rangka menegakkan kalimat Allah, menyampaikan Islam yang benar, serta untuk membentengi akidah Islam dari kebohongan-kebohongan orang yang merusak, dan dari orang-orang yang ingin menghancurkan Islam.
Item Type: | Thesis (Undergraduate (S1)) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Media Cetak; Mustahik Zakat |
Subjects: | 200 Religion (Class here Comparative religion) > 290 Other religions > 297 Islam and religions originating in it > 297.5 Islamic ethics, practice > 297.54 Zakat (Wakaf, Hibah, Infak, Sedekah, dll.) |
Depositing User: | Nur yadi |
Date Deposited: | 28 Jan 2014 04:43 |
Last Modified: | 28 Jan 2014 04:43 |
URI: | https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/1422 |
Actions (login required)
Downloads
Downloads per month over past year